iklan SIAGA: Warga dan pihak kepolisian berjaga-jaga pasca isu penyerangan.
SIAGA: Warga dan pihak kepolisian berjaga-jaga pasca isu penyerangan.
SAROLANGUN, Isu bakal adanya serangan balasan dari warga Sumsel terhadap tindakan pembakaran Pondok penggarap lahan milik PT DIIP membuat salah satu daerah di Sarolangun menjadi mencekam. Warga Desa Batu Putih telah siap siaga sejak Sabtu (8/2) pagi.

Ancaman serangan atau aksi balas dendam tersebut didapatkan setelah lima orang warga Desa Batu Putih diintimidasi oleh warga yang diduga pemilik pondok yang berasal dari Sumsel.
Kabar tersebut tersiar kepada seluruh masyarakat Desa Batu Putih. Untungnya, hingga sore kemarin kabar adanya penyerangan itu tidak muncul muncul. Namun, untuk menjaga hal-hal yang tidak dinginkan warga Desa Batu Putih hingga Sabtu (8/2) sore masih tetap siaga.

Kapolres Sarolangun AKBP Ridho Hartawan, melalui Kapolsek Singkut AKP A Lubis dikonfirmasikan mengakui adanya informasi tersebut. Namun hingga sore kemarin kondisi di lokasi masih aman dan kondusif.  "Kini warga tetap siaga. Tetapi kita tetap himbau agar warga tidak terpancing oleh provokasi," kata Kapolsek.

Terkait hal itu tambah Kapolsek, pihaknya juga masih memantau dilokasi kejadian dan menempatkan anggota mereka dilokasi untuk waspada serta menghimbau kepada warga untuk mengaktifkan siskamling untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Sementara itu, pihak Kepolisian, TNI dan dari Pemkab Sarolangun yang.diwakili oleh Asisten I Arief Ampera, Kakan Kesbangpol Linmas Edi Kusmiran, Camat Pelawan Samsurizal juga hadir dilapangan di Desa Batu Putih. "Ia tadinya informasi memang ada penyerangan dari warga pengarap yang pondoknya dibakar warga," kata Camat Pelawan Samsurizal.
--batas--
Disebutkanya, laporan adanya penyerangan itu didapatkan warga setelah ada lima orang warga Batu Putih diintimidasi oleh warga yang belum dikenal namun menurut warga yang mengintimidasi itu diduga warga selatan yang pondoknya dibakar beberapa hari lalu. "Pengakuan warga, mereka ada yang diintimidasi. Katanya akan menyerang
namun siapa yang mengintimidasi tersebut warga mengaku tidak kenal," tambah Camat.

Hingga Sabtu (8/2) sore tambah Camat suasana di Desa Batu Putih masih aman dan kondusif. Dan untuk menjaga hal-hal yang tidak dinginkan warga masih melakukan ronda dan waspada. "Meraka masih waspada dan mengaktifkan siskamling untuk mengatasi hal yang tidak diinginan," tambah Camat.

Ditanya tindak lanjut pemerintah Kabupaten Sarolangun terkait hal itu. Camat Pelawan mengakui Pemerintah Sarolangun yang diwakili oleh Asisten I, Arief Ampera kemarin menyebutkan dalam waktu dekat ini akan dipanggil pihak Perusahaan dan juga warga Batu Putih serta warga pengarap yang mengkalim lahan tersebut milik mereka. "Ini akan diselesaikan dengan segera mungkin. Nanti akan diambil oleh pemerintah Kabupaten yang akan memanggil semua pihak baik perusahaan, warga Batu Putih dan juga warga pengarap," terang Camat lagi.

Untuk diketahui, kejadian ini buntut pembakaran 26 pondok warga pengarap yag berasal dari Sumsel. Warga Batu Putih mengklaim lahan yang digarap tersebut adalah lahan eks transmigrasi alias lahan mereka yang diserahkan ke PT DIIP. Namun belakangan lahan tersebut digarap oleh warga lain hingga membuat warga Batu Putih mengamuk dan membakar pondok-pondok penggarap di lahan PT DIIP yang diketahui sudah tidak beroperasi lagi.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images