iklan
Orang Dengan HIV/AIDS  (ODHA) meminta kepada pemerintah melalui komisi IV agar disediakan mesin Veraload. Mesin ini sangat penting untuk mengetahui perkembangan virus HIV ditubuh ODHA. Tujuannya, agar para ODHA bisa tahu, bisa mengontrol perkembangan virus yang ada didalam tubuhnya.

“Kalau sekarang, mereka tak tahu apakah obat yang diminum, berpengaruh terhadap virus yang ada. Apakah virusnya berkurang atau justru bertambah. Mesin ini penting sekali bagi ODHA,” katanya.

Menurutnya, di Provinsi Jambi belum ada satupun rumah sakit yang memiliki mesin itu. Sehingga, para ODHA harus ke jakarta hanya untuk menguji jumlah virus ditubuhnya. Tentunya, hal itu memerlukan biaya yang tak sedikit.

“Sekali periksa sampai Rp 1 juta. Belum lagi biaya dan ongkos ke jakarta.  Kalau RSUD kita sudah punya mesin ini, tentu para ODHA sangat terbantukan. Tak perlu harus merogoh kocek jutaan,” ungkapnya.

Menurutnya, saat ini RSUD RM hanya bisa memeriksa status virus positif atau tidak. Bagi yang sudah positif, diperlukan lagi mesin untuk melihat jumlah virus yang menyebar ditubuh penderita. Bila jumlahnya kecil, tentu para penderita masih bisa berkesempatan untuk di obati dan di cegah penyebarannya.

“Dengan alat itu, para penderita bisa mengikuti program untuk berkeluarga dan memiliki anak. Sebab, bisa saja ODHA punya anak negatif bila jumlah virus yang berada ditubuhnya masih sedikit,” jelasnya.

Sementara A, salah satu penderita HIV mengatakan mereka sangat butuh adanya mesin veraload. Tanpa mesin itu, Efektivitas obat yang diminum, sulit diukur.‎ Dengan adanya alat ukur itu, mereka bisa tahu dan punya kesempatan untuk mengikuti program membangun keluarga dan punya anak. “Kami perlu tahu jumlah virus dalam diri kami. Agar, kami yang sudah terinveksi bisa ikut program punya anak,” katanya.

Selain itu, lanjutnya, ODHA sangat mendukung program pemerintah untuk menekan penyebaran HIV. Makanya, para ODHA harus dibantu untuk mengikuti program pembinaan agar tetap optimis menjalani hidup. Ketika virus yang tersebar masih sedikit, tentu masih besar peluang untuk tetap hidup normal.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images