iklan MEROKET: Harga sawit terus meroket. Namun, produksi turun akibat mengalami trek. 
MEROKET: Harga sawit terus meroket. Namun, produksi turun akibat mengalami trek. 
Harga TBS masih menunjukkan tren kenaikan. Namun sayangnya, tren tersebut tidak diikuti dengan produksi yang masih terus tergerus akibat trek yang telah terjadi dalam beberapa bulan belakangan.

Berdasarkan keputusan yang di dapat dari hasil rapat penetapan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit periode 14-20 Maret 2014, Dinas Perkebunan Provinsi Jambi bersama perusahaan perkebunan dan instansi terkait menetapkan harga tertinggi untuk TBS kelapa sawit usia sepuluh tahun dari Rp 2.096/Kg naik menjadi Rp 2.132/Kg. Rata-rata kenaikan harga TBS kelapa sawit Rp 33/Kg.

Perwakilan dari PT. Asian Agri, Rochman mengatakan, permintaan untuk CPO Provinsi Jambi saat ini terus mengalami kenaikan, baik dari dalam maupun luar negeri.

Hal ini disebabkan untuk saat ini kelapa sawit sudah dapat dimanfaatkan untuk produk biodiesel. “Ini juga yang menyebabkan harga terus naik. Permintaan banyak,” tuturnya saat ditemui usai rapat, Kamis (13/3).

Pada periode kali ini, harga TBS usia tiga tahun dari harga Rp 1.642 per kilogram naik menjadi Rp 1.670 per kilogram, usia empat tahun dari Rp 1.748/kg menjadi Rp 1.778/kg, dan usia lima tahun dari Rp 1.829/kg menjadi Rp 1.860/Kg.

Untuk TBS kelapa sawit usia enam pun dari harga Rp 1.905/kg naik menjadi Rp 1.938/Kg, usia tujuh tahun dari Rp 1.953/kg menjadi Rp 1.987/Kg, dan usia delapan tahun dari Rp 1.994/Kg menjadi Rp 2.029/Kg. Untuk TBS usia sembilan tahun dari Rp 2.035/kg naik menjadi Rp 2.069.

Sedangkan harga crude palm oil (CPO) tertimbang ikut terkatrol naik Rp 169/kg menjadi Rp 9.240/kg. Demikian pula dengan harga kernel (inti sawit) mengalami kenaikan Rp 176/kg menjadi Rp 6.359/kg, dengan indeks K hasil analisis tim penetapan harga TBS tanggal 13 Februari 2014 sebesar 90,51 persen.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images