KERINCI, Pembangunan Saluran Listrik Tegangan Tinggi (Sutet) di Kabupaten Kerinci terus berlanjut. Namun pembangunan Sutet masih ditentang masyarakat yang berada disepanjang jalur pembangunannya.
Seperti keberadaan Sutet di empat desa dalam wilayah Kabupaten Kerinci, yakni warga Desa Pulau Sangkar, Desa Tamiai Kecamatan Batang merangin dan Kemantan Hilir dan Desa Pondok Sungai Abu Kecamatan Air hangat Timur masih dikhawatirkan masyarakat, karena dampaknya terhadap lingkungan dan keselamatan masyarakat sekitar.
Dari informasi yang diterima masyarakat empat Desa tersebut sebenarnya sudah mulai bisa menerima keberadaan pembangunan Sutet, tapi dengan catatan pihak PLN bisa memenuhi tuntutan masyarakat. Adanya beberapa permintaan masyarakat empat desa ini dibenarkan Asisten I Setda Kerinci, Lukman. Menurutnya, keempat desa yang terkena pembangunan tower dan jalur Sutet ini masih merasa terancam. Sehingga mereka mengajukan beberapa permintaan kepada pihak pelaksana.
Disebutkan Lukman, ada beberapa kesepakatan yang ditawarkan warga keempat desa ini dalam menyelesaikan permasalahan ini. Seperti, di Desa Pulau Sangkar mereka menuntut ganti rugi tanaman tumbuh disekitar tower Sutet, Desa Kemantan meminta Lapangan Bola dan Desa Pondok Sungai Abu meminta kompensasi.
“Dalam waktu dekat ini kita akan bentuk tim terpadu dengan melibatkan Forkopimda, DPRD Kerinci dan Instansi dan SKPD terkait pada lingkup Pemerintah Kabupaten Kerinci untuk menanggapi tuntutan tersebut,” sebut Lukman.
Selain membentuk tim pihaknya juga akan mendatangkan pihak pelaksana untuk mencari solusi tuntutan masyarakat tersebut. Pihaknya juga akan mempertanyakan dampak Sutet, kalau memang bedampak terhadap lingkungan dan masyarakat, maka masyarakat Kerinci yang akan menerima dampaknya.
“Sesuai Perbup dan SK Bupati Kerinci, kita akan pertanyakan semua tuntutan masyarakat, terutama permasalahan ganti rugi tanaman tumbuh nantinya. Harapan kita persoalan ini bisa selesai dengan cepat dan tidak adalagi permasalahan yang terjadi dalam pembangunannya Sutet ini,” pungkasnya.
sumber: jambi ekspres
