iklan DIENDAPKAN: Hasil sadapan getah karet yang diendapkan hingga mengering dan siap dijual.
DIENDAPKAN: Hasil sadapan getah karet yang diendapkan hingga mengering dan siap dijual.
MUARATEBO, Harga getah karet kembali anjlok. Dalam bulan April ini saja, harga getah karet sudah dua kali mengalami penurunan. Sebelumnya, harga getah karet Rp 8500 hingga Rp 9 ribu perkilo di awal bulan April. Namun, memasuki pertengahan bulan, harga getah  turun menjadi Rp 7 ribu hingga Rp 8 ribu per kilo.

Hanya saja, harga getah karet saat ini kembali merosot diangka Rp 6. 500 hingga Rp 5 ribu per kilo. Apalagi, kondisi cuaca yang tak menentu dan guyuran hujan di Tebo beberapa pekan terakhir membuat petani tak bisa memanen karetnya.

“Bayangkan saja di bulan april sudah dua kali harga getah karet mengalami penurunan, artinya ada sebanyak Rp 3 ribu hingga Rp 3. 500 kerugian yang kita alami di bulan April ini,” Kata Safi'i, petani karet di Desa Teluk Rendah, Kecamatan Tebo Ilir, Senin (27/4).

Hal senada juga diungkapkan oleh Imron, petani karet di Desa Badaro Rampak, Kecamatan Tebo Tengah. Dirinya menyebutkan bahwa harga getah sudah sering turun. “Saya heran harga karet terus mengalami penurunan, sementara harga sawit terus naik. Apa sih sebenarnya masalahnya, kok harga sawit naik harga getah turun. Kan petani jadi bingung dengan kondisi seperti ini,” Keluhnya

Dirinya berharap kepada pemerintah untuk membantu para petani karet. “Bayangkan hingga Rp 3 ribu turunnya harga karet, kan ini sangat merugikan petani. Kita meminta kepada pemerintah supaya bagaimana harga karet ini kembali naik,” harapnya

Sementara itu Kasi Penyuluhan di Dinas Perkebunan, Regar membenarkan bahwa harga karet mengalami penurunan. “ Kita mendengar isu-isunya harga karet memang mengalami penurunan lagi. Namun kita tidak memiliki kewenangan untuk menaikkan harga karet tersebut,” kata Regar, Senin (27/4).

Ditambahkannya, pihaknya hanya melakukan pengawasan dan pemantauan saja dipasar lelang. “Sementara kewenangan untuk menaikkan harga karet tersebut pembeli, kita tidak bisa melakukan intervensi dalam menentukan harganya,” sebutnya.

“Sifat kita hanya mengawasi dan melakukan pemantuan transaksinya, mengenai harga itu pasar sendiri yang menentukan,” pungkasnya.


Sumber : Jambi Ekspres

Berita Terkait



add images