iklan <span style=Kerinci: Penolakan terhadap Kepala SMKN 5 Kerinci yang baru ditunjuk oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Kerinci oleh warga empat Desa Belui dan orangtua siswa serta siswa kembali terjadi Kamis (21/8). ">
Kerinci: Penolakan terhadap Kepala SMKN 5 Kerinci yang baru ditunjuk oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Kerinci oleh warga empat Desa Belui dan orangtua siswa serta siswa kembali terjadi Kamis (21/8).

Kerinci - Penolakan terhadap Kepala SMKN 5 Kerinci yang baru ditunjuk oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Kerinci oleh warga empat Desa Belui dan orangtua siswa serta siswa kembali terjadi Kamis (21/8). Penolakan dilakukan dengan cara menyegel ruang belajar dan kantor guru serta menempelkan poster penolakan Kepsek baru. Selain itu para siswa membakar ban bekas.                           

Salah satu isi poster yang ditempel warga berbunyi "Pak bupati Kami wali murid dan masyarakat 4 Desa Belui tidak butuh Kepsek SMKN 5 yang baru Ardinal Wahdi". Malah Ardinal Wahdi, Kepsek SMKN 5 yang baru saat diantar Pengawas Dinas Pendidikan Kabupaten Kerinci disoraki siswa saat tiba di SMKN 5. "Kami tidak mau kepala sekolah yang baru, kami mau kepala sekolah yang lama. Kalau kepala sekolah yang lama tidak dikembalikan, kami berhenti sekolah," ujar siswa.               

Sempat terjadi pertemuan antara empat Kepala Desa, Ketua komite sekolah dengan pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Kerinci dan Kepala SMKN 5 yang baru. Namun pertemuan tersebut tidak membuahkan hasil dan Kepala SMKN 5 yang baru terpaksa pulang. "Tidak ada hasil pertemuan, " ujar Pandriadi, Sekretaris Desa Belui. Akibat aksi tersebut, kegiatan belajar dan mengajar di SMKN 5 Kerinci terhenti.                            

(dik)

 


Berita Terkait



add images