iklan KOSONG: Ribuan tabung gas di tempat agen ini kosong, akibat diberlakukannya sistem rayon dan jatah. (Foto: Aldi Saputra)
KOSONG: Ribuan tabung gas di tempat agen ini kosong, akibat diberlakukannya sistem rayon dan jatah. (Foto: Aldi Saputra)
Selain BBM jenis solar, gas LPG ukuran 3 Kg di Kota Jambi sejak sekitar seminggu terakhir juga susah diperoleh. Sejumlah agen yang biasanya menyediakan gas LPG mengaku kehabisan stok. Kondisi ini terjadi hampir di seluruh Kota Jambi.

Sariani, salah seorang agen gas LPJ yang berlokasi di jalan Slamet Riadi, No 25, Kec Telanaipura, mengaku kehabisan stok. kekosongan ini telah berlangsung sejak sekitar empat hari lalu, lantaran pasokan dari daerah Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), terhenti.

‘’Sekarang sitem penjualannya diubah menjadi sistem rayon. Untuk Kota Jambi, kita ambil LPG di daerah Palmerah, karena rayon kita di sana. kalau dulu, agen penyuplai dari luar daerah banyak yang datang ke Jambi. Sehingga, kita bebas untuk ambil LPG berapa pun banyaknya,’’ ungkap Sariani.

Namun, sejak sistem rayon diberlakukan, pangambilan LPG oleh agen dijatah. Dalam 1 minggu hanya bisa 2 kali pengambilan dan sekali mengambil hanya dijatah 100 tabung gas LPJ 3 Kg.

Menurut Sariani, jatah 100 tabung sangat tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan warga Kota Jambi. Akibatnya, di toko miliknya banyak sekali tabung gas 3 Kg yang kosong. Padahal, warga banyak yang memesan tabung gas.

‘’Sebelum gas datang warga dudah pada antri menunggu. Begitu gas datang, langsung habis hanya dalam hitungan jam,’’ tuturnya kepada media on line, Jambiupdate.com, saat ditemui Kamis (18/4) pagi.

Sering kosonya LPJ 3 Kg membuat para agen dan pedagang pengecer merugi. Pasalnya, dari penjualan 100 tabung gas 3 Kg bisa didapat keuntungan mencapai Rp 500 ribu. Sariani menjual gas LPG 3 kg seharga Rp 15 ribu dan ukuran 12 kg seharga Rp 80 ribu.

Sekarang, tabung gas yang kosong di toko miliknya mencapai 3.000 buah. Tak hanya tabung gas ukuran 3 Kg, tabung ukuran 12 Kg juga banyak yang kosong.

Langkanya gas LPJ tak pelak menyulitkan para ibu rumah tangga. Beberapa ibu rumah tangga yang ditemui mengaku terpaksa memasak menggunakan arang dan kayu bakar. ‘’Kembali ke zaman dulu lagi, memasak pakai arang dan kayu bakar,’’ tutur beberapa ibu rumah tangga.(*)

Reporter : Aldi Saputra.
Redaktur : Joni Yanto.

Berita Terkait



add images