iklan BELUM RAMPUNG: Pembangunan menara gentala arasy hingga kini belum 
rampung dikerjakan. Seharusnya, Desember 2012 lalu, pengerjaannya sudah 
selesai
BELUM RAMPUNG: Pembangunan menara gentala arasy hingga kini belum rampung dikerjakan. Seharusnya, Desember 2012 lalu, pengerjaannya sudah selesai
Proses pembangunan awal pasar Angso Duo hingga kini belum bisa dilaksanakan karena terhambat sikap DPRD Kota Jambi . Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus (HBA) menyayangkan sikap dari DPRD Kota yang menghambat relokasi pasar Angso Duo itu.
Menurutnya, harusnya rencana pembangunan itu jangan dihambat lagi. ‘‘Saya meminta pengertian semua pihak. Janganlah kita negatif thinking. Inikan untuk kebaikan Kota Jambi,’‘ katanya kepada sejumlah wartawan, kemarin.

Dikatakannya, salah satu faktor penyebab Kota Jambi gagal mendapatkan piala adipura adalah karena kondisi Pasar Angso Duo saat ini yang sangat memprihatinkan. ‘‘Itu jadi penyebab Kota tidak mendapat Adipura. Jadi pihak dewan kota jangan berpikir macam-macam lah,’‘  harapnya.


Dia juga menyayangkan adanya anggapan DPRD hanya menjadi penonton dalam proses ini. ‘‘Saya dengar ada isu, mereka hanya dijadikan penonton. Kan memang penyelenggaranya pemerintah. Itu aturan Undang-undang,’‘ tegasnya.


Ditegaskannya lagi, urusan pembangunan memang jadi kewenangan pemerintah. ‘‘Ibaratnya dewan itu komisaris yang diminta persetujuannya dan kami melaporkan kepada mereka. Kalau sama-sama menjadi pelaku penyelenggara bermain, seperti ikut tender dan segala macam, itu menyalahi aturan,’‘ ungkapnya.


Sementara itu, soal adanya anggapan jika lahan Pasar Angso Duo itu milik Pemkot, dia membantahnya. ‘‘Soal lahan kita punya sertifikat kok. Jangan dia sembarang ngomong. Kalau perlu mereka panggil tim kita, dan kita bisa jelaskan,’‘ ujarnya.


Dia juga menyayangkan urusan relokasi ini dikaitkan dengan politik. ‘‘Sekali lagi tolonglah pengertiannya supaya cepat selasai . Ini tidak ada kepentingan apa-apa,’‘ tandasnya.


Sementara itu, Ketua Tim Percepatan Pembangunan Pasar Angso Duo, Fauzi Syam mengatakan, proses kerjasama antara pemprov dan Pemkot ini tinggal menunggu pembahasan dari pihak pemkot dan DPRD kota. ‘‘Ya, dibilang tidak ada progresnya ada, sekarang ini kita masih menunggu kota. mereka minta untuk dijelaskan terkait asal-usul tanah itu, ya kita siap jelaskan,’‘ ujarnya.


Menurut Fauzi, sudah ada agenda Senin yang akan datang pemprov akan menjelaskan itu ke pemkot. ‘‘Kita berharap pembahasan itu bukan hanya menjawab pertanyaan asal usul kepemilikan itu saja, tetapi sudah kepada perjanjian kerjasama, hak dan kewajiban kedua belah pihak. Sehingga bisa ada percepatan,’‘ ucapnya.


Di sisi lain, Jam Gentala Arasy yang berada di sisi Ancol Kota Jambi hingga saat ini masih dalam proses penyelesaian. Walau direncanakan selesai pada Desember 2012 lalu, namun hingga saat ini, berdasarkan pantauan harian ini, masih ada pekerjaan di menara yang menjadi ikon Jambi itu.


Menurut salah seorang warga di seputaran ancol, Rudi, pada siang hari, masih terlihat ada aktivitas di menara Gentala Arasy itu. ‘‘Kalau siang sepertinya memang masih ada kegiatan di menara itu,’‘ ungkapnya.


Pembangunan Menara Gentala Arasy ini  juga terkoneksi langsung dengan jembatan gantung yang masih dibangun saat ini. Untuk pembangunan menara ini, dianggarkan dana senilai Rp 15 M dari APBD  Provinsi Jambi tahun 2012.


Sementara itu, di 2013 ini, telah dialokasikan dana tambahan pekerjaan jam tersebut sekitar Rp 10 miliar. Dana itu diperuntukkan bagi interior seperti taman-taman, mini teater di dalam ruangan yang ada di bangunan jam itu, serta interior lainnya.


‘‘Ada juga pembangunan pelabuhan disekitar kawasan itu, total peket yang akan dikerjakan untuk penyelesaian proyek itu di Dinas kita sekitar Rp 10 miliar,’‘ beber Ivan Wirata, Kepala Dinas PU Provinsi Jambi beberapa waktu lalu. (sumber: jambi ekspres)


Berita Terkait



add images