iklan PANIK: Informasi naiknya harga BBM dalam waktu dekat ini membuat warga 
panik, sehingga antrian mengular hingga memacetkan badan jalan di SPBU 
Nusa Indah.
PANIK: Informasi naiknya harga BBM dalam waktu dekat ini membuat warga panik, sehingga antrian mengular hingga memacetkan badan jalan di SPBU Nusa Indah.
Panjangnya antrean kendaraan di beberapa SPBU dalam Kota Jambi beberapa pekan belakangan disebut pihak Pertamina akibat terjadinya panic buying.  Arief Wahyu, Sales Representatif (SR) Bahan Bakar Minyak (BBM) megatakan, panic buying terjadi akibat adanya isu kenaikan harga BBM.

‘‘Antrean BBM di beberapa SPBU beberapa hari belakangan memang sering terjadi. Hanya saja itu bukan diakibatkan oleh distribusi kita. Distribusi kita pastikan aman. Hanya saja, akibat adanya isu kenaikan harga BBM memicu terjadinya panic buying,’‘ katanya saat dikonfirmasi, kemarin.


‘‘Sehingga merubah pola pembelian. Misalnya, biasanya setengah tangki baru isi lagi sekarang baru kurang sedikit sudah beli lagi. Sehingga terjadi kepadatan di SPBU. Lagipula saya lihat untuk premium di lapangan masih aman saja. Untuk solar memang antrean begitu,’‘ ungkapnya.


Dia menambahkan, antrean BBM beberapa hari belakangan memang nampak lebih dominan terjadi untuk BBM jenis solar. ‘‘Distribusi kita jalankan sesuai kuota yang ditugaskan,’‘ ungkapnya.


Diakuinya, dari sisi distribusi sendiri, memang terjadi penurunan dari angka tahun sebelumnya. Disebutkannya, penurunannya hanya 1 persen saja. ‘‘Dibanding tahun lalu sesuai draftnya itu turun 1 persen dibandingkan tahun lalu, yakni sekitar 6000 KL per tahun,’‘ sebutnya.


Untuk jenis solar sendiri, dirinya menghimbau kepada masyarakat untuk sadar agar menggunakan BBM sebagaimana mestinya. ‘‘Kalau layaknya pakai solar ini yang non subsidi ya pakai non subsidi. Kalau layak pakai bersubsidi ya pakai yang bersubsidi. Yang jelas, posisi distribusi kita tak masalah. Stok kita aman,’‘ ungkapnya.


Dirinya menyebutkan, saat ini, kapal tongkang pengangkut BBM ke pertamina Jambi juga sedang melakukan bongkar muatan. ‘‘Setahu saya solar ketahanannya sampai seminggu. Lalu premium 4 sampai 5 hari. Namun angka pasti stoknya saya juga kurang tahu pasti. Kalau pertamax ketahanannya sampai 1 bulan lebih,’‘ katanya.


Pihaknya, sambung Arief,  belum mengetahui apakah harga BBM akan dinaikkan per 5 Mei mendatang. ‘‘Kami operator yang ditugaskan pemerintah akan menjalankannya, namun tepatnya tak tahu. Yang jelas kalau itu berlaku kita akan jalankan sesuai ketentuan pemerintah. Berapa persen naiknya saya juga kurang tahu. Berapa disuruh jual sekian ya kita ikut saja,’‘ ungkapnya.


Perhari, katanya lagi, pihaknya mendistribusikan premium sebanyak 990 Kilo Liter (KL) sampai 1100 KL. ‘‘Solar 800 sampai 850 KL perhari. Kalau pertamax itu rata-rata perhari 10 KL. Kadang sehari belum tentu ada. Kalau pertamax yang non subsidi ini kita akan layani susai permintaan SPBU,’‘ pungkasnya.


Diberitakan sebelumnya, suplay BBM di sejumlah SPBU dari Pertamina sering terlambat. ‘‘Suplay yang masuk tiap hari ada terus, hanya saja sering telat masuknya. Itu yang terkadang mengakibatkan adanya antrean, ‘‘ ujar Novy, salah seorang operator SPBU Nusa Indah, kemarin (9/4).


Untuk SPBU tempatnya bekerja itu, menurutnya, jatah BBM per hari bervariasi. Untuk BBM jenis Solar, perhari SPBU tersebut mendapatkan jatah sebanyak 16 Kilo Liter (KL). Sementara jenis premium sebanyak 24 KL. Untuk Pertamax sebanyak 8 KL sekali masuk. ‘‘Stoknya cepat habis karena jumlah kendaraan yang cukup ramai, sehingga permintaan sekarang lebih banyak,’‘ jelasnya.


Terpisah, security SPBU Simpang Pucuk, Roy safrizal juga mengatakan hal yang sama. Keterlambatan pengiriman stok BBM sementara permintaan dari konsumen besar, menyebabkan timbulnya antrean yang tak terelakkan.


‘‘Antrian memang sering terjadi, itu karena sering terlambatnya stok masuk kesini (SPBU simpang pucuk, red). Selain itu, banyaknya jumlah kendaraan di Kota Jambi yang sering menyebabkan antrean,’‘ ungkapnya.


Soal jumlah stok BBM yang disuplay Pertamina kepada pihaknya, dia menyebutkan angka yang sama dengan SPBU Nusa Indah.    ‘‘Setiap hari normal lah. Bensin 24. 000 liter (24 KL, red) dan solar 16000 liter (16 KL, red). rata-rata yang masuk setiap harinya,’‘ sebutnya.


Dirinya menerangkan jika suplay BBM dari Pertamina itu sudah selayaknya ditambah. Pasalnya, sudah tak memadai untuk memenuhi permintaan konsumen. ‘‘Kalau Solar sedang banyak konsumennya kadang sore sudah habis. Dan bensin biasa habisnya pada malam hari sekitar pukul 09.00 WIB,’‘ katanya. (sumber: jambi ekspres)

Berita Terkait



add images