iklan PENAMPILAN: Tari adat dari Fak-fak saat ditampilkan dalam acara malam hiburan rakyat dari rangkaian kegiatan Jamsinas.
PENAMPILAN: Tari adat dari Fak-fak saat ditampilkan dalam acara malam hiburan rakyat dari rangkaian kegiatan Jamsinas.
Guberbnur Jambi, Hasan  Basri Agus (HBA) terlihat kecewa dengan adanya keluhan jika peserta Jamsinas harus membayar Rp 550 ribu per hari untuk transportasi. Padahal, mobil untuk transportasi peserta itu sudah disiapkan oleh panitia kegiatan.

Kekecewaaan ini diperlihatkan oleh Gubernur usai mengunjungi Jambi Emas Expo di GOR Kotabaru mendampingi Menteri Koperasi, Syarif Hasan, kemarin. Kabar mengenai pungutan uang transportasi ini sudah terdengar hingga ke telinganya. “Apa benar begitu,” katanya heran dan menyesalkan hal itu.


Dia mengaku, untuk penyelenggaraan Jamsinas ini, dia tak mengetahui secara pasti berapa alokasi anggaran yang digelontorkan. Lebih lanjut dia mengatakan, berkenaan soal uang transportasi peserta itu, apakah sudah dimasukkan dalam penganggaran atau tidak oleh panitia, dia juga tak tahu pasti.


“Saya tidak tahu berapa anggarannya. Apakah itu (biaya transportasi, red) masuk dalam anggarannya saya juga kurang tahu. Yang jelas kita akan membantu peserta dan menyambut kedatangan mereka,” katanya.


Diberitakan sebelumnya, di tengah berlangsungnya kegiatan Jambore Siaran Nasional (Jamsinas) saat ini, tak semua berjalan dengan baik. Kritikan juga datang dari kontingen yang menjadi peserta dalam kegiatan tersebut.


Salah satunya mengenai uang transportasi yang harus ditanggung oleh peserta. Kontingen asal Kalimantan Timur yang enggan disebutkan namanya, saat dijumpai harian ini di stand Kalimatan Timur mengatakan, pihaknya dipungut Rp 550 ribu per hari.


“Memang panitia disini sudah menyiapkan transpor untuk kita. Hanya saja, kita diwajibkan membayar senilai Rp 550 ribu untuk sehari yang paling tidak transport itu kita gunakan hanya selama 12 jam,” katanya kepada harian ini.


Bukan itu saja, katanya, pengalaman dari kegiatan Jamsinas sebelumnya yang dilaksanakan di Gorontalo dan juga Palangkaraya, uang transport yang harus dibayarkan tak ada tambahan apapun. Namun nyatanya, saat ini, selain uang transportasi senilai Rp 550 ribu itu, peserta juga diharuskan menanggung BBM kendaraan sendiri.


“Biasanya, harusnya kalau sudah diberikan membayar Rp 550 ribu itu untuk uang carteran, kita tak harus memberikan uang minyak lagi. ini kita harus kasih uang minyak lagi,” keluhnya.


Sementara itu, Busyafrizal, Ketua Penyelenggara kegiatan dari RRI Jambi saat dikonfirmasi terkait hal tersebut mengakuinya. Dia mengatakan, sewa kendaraan itu memang permintaan dari peserta dari daerah lain sendiri. “Itu memang menjadi kesepakatan dan kemauan mereka sendiri. Selain itu SKPD juga membantu, mereka juga pesan mobil,” katanya singkat. (sumber: jambi ekspres)

Berita Terkait



add images