iklan Ilustrasi : net
Ilustrasi : net
KERINCI, Jenazah dua orang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia asal Kerinci yang merupakan korban pembunuhan akan segera dipulangkan ke daerah asalnya.

Sebelum dipulangkan pihak perwakilan Polri yang tergabung dalam Interpol di Johor, Malaysia akan mengecek kebenaran jenazah TKI tersebut.

AKBP Sukman, salah seorang perwira polisi asal Kerinci yang bertugas di Polda Kepulauan Riau mengatakan, dirinya sudah menghubungi NO atau perwakilan Polri di Interpol Malaysia, yakni Kompol Indro. “Menurut Kompol Indro besok (hari ini,red) kepolisian akan mengecek jenazah korban. Jenazah korban akan dicek kebenarannya melalui keluarga korban di Malaysia.  Setelah itu baru dilaporkan ke KBRI di Malaysia untuk proses pemulangan ke Indonesia," ujar AKBP Sukman saat dikonfirmasi via ponsel, kemarin.

Sampai saat ini, baru dua jenazah korban pembunuhan oleh pelaku Nurdin Alias J (40) yang ditemukan, yakni jenazah Mat Diam, Suami Siti Juhariah dan Saprudin. Sedangkan satu orang korban lainnya, yakni Dazar belum ditemukan. "Untuk penyidikan di Malaysia kita belum tahu, apa akan ada penyidikan disana, karena TKP-nya juga ada di Malaysia. Kita tetap Koordinasi dengan Interpol. Mengenai pelaku sementara masih satu pelaku tunggal," pungkasnya.

Informasi yang diperoleh dari warga Sungai Abu, kedua jenazah korban ditemukan terdampar di Pantai Pontian Malaysia setelah dibuang pelaku ke laut.

Sementara itu, susana duka atas tewasnya 3 orang TKI Kerinci di Malaysia ini masih dirasakan oleh masyarakat Desa Sungai Abu, Kecamatan Air Hangat Timur. Hingga saat ini masyarakat masih menunggu pemulangan kedua jenazah korban yang telah ditemukan.

Warga Desa Sungai Abu meminta Pemerintah Malaysia mempermudah dan mempercepat pemulangan jenazah Mat Diam, Suami Siti Juhariah dan Saprudin yang menjadi korban pembunaha Tekong di Johor Malaysia saat akan menyeberang ke Indonesia Kamis (2/5) lalu.

Budi, salah seorang warga Desa Sungai Abu mengatakan, perbuatan pelaku tidak dapat ditolerir, karena tergolong perbuatan bejat dan tidak berperi kemanusiaan.
Warga berharap agar pihak Kepolisian menghukum pelaku dengan seadil-adilnya.

Sementara itu, Kepala Desa Sungai Abu Rijamin menghimbau seluruh warganya yang berada di Malaysia untuk tetap berhati-hati terhadap segala jenis ancaman yang bisa saja dialami TKI. "Saat ini lebih dari 100 orang warga Sungai Abu bekerja sebagai TKI di Malaysia," pungkasnya.(sumber: jambi ekspres)

Berita Terkait



add images