iklan Ratusan warga Sungai Rengas saat menduduki halaman Kantor BPN.
Ratusan warga Sungai Rengas saat menduduki halaman Kantor BPN.
Kasus sengketa lahan di Prov Jambi kembali mencuat. Kali ini giliran ratusan warga Sungai Rengas, Kec Muaro Sebo Ulu, Kab Batanghari, menduduki kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN).

Ratusan warga ini datang ke antor BPN, Selasa (14/5), menggunakan truk dan sepeda motor. Seperti warga Suku Anak Dalam (SAD) yang kini menduduki balairung kantor gubernur, warga Sungai Rengas ini pun membawa serta perlengkapan memasak, seperti kayu bakar, periuk, kuali, dan beras.

Warga transmigrasi ini menggugat PT Sawit Lestari (SJL) telah menyengsarakan warga transmigrasi di Sungai Rengas. Perusahaan swasta itu juga dinilai menelantarkan lahan inti Hak Guna Usaha (HGU) seluas 1.080 Ha.

Feri, salah seorang warga, mengungkapkan PT SJL memaksa warga transmigrasi menebus sertifikat seharga Rp 17.500.000. Saat ini pihak prusahaan telah menutup akses jalan bagi warga. ‘’Kami melakukan aksi ke BPN untuk minta bantuan menyelesaikan masalah ini, sebab kasus ini sudah berlangsung lama,’’ ungkap Feri, kapada Jambiupdate.com.

Jika tuntutan mereka tidak dikabulkan, tegas Feri, maka mereka akan terus menduduki kantor BPN. ‘’Cuma, susahnya di sini tidak ada air. Kami terpaksa mandi di masjid. Sebenarnya kami ini hanya ingin mencari makan, bukan mencari kaya. Indonesia ini belum merdeka, sebab rakyat kecil ditindas terus,’’ tegas Feri.

Pantauaan media ini di lapangan Selasa pagi, lantaran kedatangan ratusan ‘tamu yang tak diundang’ ini, aktivitas Kantor BPN Prov Jambi menjadi lumpuh total. Pasalnya, semua warga berkumpul di halaman kantor, sehingga menyulitkan pegawai untuk masuk. Selain itu, orasi-orasi warga pun terdengar keras melalui sound system.

Siang ini, warga berencana melakukan aksi di halaman gedung DPRD Prov Jambi. DPRD diminta turun langsung ke lokasi sengketa agar tahu persis masalah yang dihadapi rayat. Selama ini DPRD sebagai pemegang amanat rayat dinilai tidak bertaji menuntaskan semua sengketa lahan yang ada.

Catatan Jambiupdate.com, sepanjang 2013 ini sudah beberapa kali terjadi aksi demonstrasi dan menduduki kantor yang dilakukan oleh warga desa, lantaran lahan garapan mereka bersengketa dengan perusahaan swasta. Namun, sejauh ini belum satu pun yang berhasil dituntaskan oleh pihak-pihak terkait.(*)

Reporter : Aldi Saputra.
Redaktur : Joni Yanto.

Berita Terkait



add images