iklan EXTRA DROPPING: Ekstra dropping gas 3 kilogram yang sudah di drop untuk mengatasi kelangkaan gas di Kota Jambi disidak oleh pihak-pihak terkait.
EXTRA DROPPING: Ekstra dropping gas 3 kilogram yang sudah di drop untuk mengatasi kelangkaan gas di Kota Jambi disidak oleh pihak-pihak terkait.
Pertamina bersama Pemkot dan DPRD Kota Jambi, menemukan berbagai kejanggalan, dalam inspeksi mendadak (sidak),  terkait extra dropping 64.400 tabung gas  3 kilogram (kg) di Kota Jambi, kemarin.

Seperti di pangkalan atas nama Heni Apriadi di Jalan Pol M Taher, Thehok Jambi. Di pangkalan ini, petugas menemukan hanya 30 tabung yang dititipkan, seharusnya pangkalan ini mendapat jatah 60 tabung dari agen PT Yachrumi Citra Natama. Sedangkan 30 tabung lagi, menurut pangkalan, berada di agen.


“Gas 3 Kg tak boleh disimpan harus langsung dipajang dan dijual, “ kata Yan dari Pertamina.
Dia juga memperingatkan pihak pangkalan untuk tidak boleh menjual gas 3 kg diatas harga yang ditentukan.

Di pangkalan Soraya yang berada di jalan Adityawarman, Jambi Selatan, ternyata gas ektra droping belum diterima oleh pangkalan. Dan ketika dicek oleh Pertamina, agen dari pangkalan tersebut yaitu PT Berhan Pratama mengatakan pihaknya masih droping pangkalan lain.


“Mereka janji sore ini akan masuk,” kata Yan kepada pemilik pangkalan.
Selain itu juga ditemukan adanya pangkalan yang mengakui kalau harga jualnya Rp 15 ribu atau lebih tinggi diatas harga seharusnya. Seperti di pangkalan Edi Ginting,  juga di Jambi Selatan. Kepada pemilik pangkalan Yan, meminta tidak lagi menjual diatas harga pasar.

“Kalau masih ingin jual gas 3 Kg, jangan lagi menjual diatas 15 ribu,” tegasnya.

Menurutnya, terjadinya kelangkaan gas sehingga melambungnya harga gas 3 Kg, lebih dikarenakan belum adanya tata niaga yang jelas mengatur penjualan gas 3 Kg di Kota Jambi. Dia menyebutkan saat ini belum ada pangkalan yang resmi, sehingga apabila terjadi pelanggaran di pangkalan pihaknya tidak bisa menindak secara langsung.

“Harga gas 3 Kg, harus 15 ribu tak boleh lebih kalau jual lebih tinggi, maka akan ada tindakan kalau perlu pangkalannya tidak akan mendapatkan droping dan itu merupakan pelanggaran” tegasnya.


Untuk mengatur penjualan gas 3 Kg, dilakukan menggunakan kartu seperti penyaluran minyak tanah bersubsidi. Sementara itu Rifki, Sales Representatif gas Pertamina, mengatakan hingga kemarin sudah dilakukan droping sebanyak 24.400 tabung gas 3 Kg.

Disampaikan Rifki gas dari Pertamina, droping akan terus dilakukan hingga tidak terjadi lagi kelangkaan gas yang menyebabkan melambungnya harga jual.

Kepala Disperindag Kota Jambi, Izhar Muzani mengatakan, untuk memperbaiki tata niaga gas 3 Kg, saat ini pihak pangkalan sedang mengurus perizinan pangkalan mereka. Dia menyebutkan apabila ada pengaduan pangkalan yang ada menjual gas diatas harga subsidi, maka pihaknya tidak akan mengluarkan izin pangkalan tersebut.


“Kan saat ini mereka lagi urus izinnya, kalau masyarakat menemukan pangkalan jual gas 3 Kg diatas Rp 15 ribu/tabung, laporkan, maka izin pangkalannya bisa kita pending,” tegas Izhar.


Dijelaskannya juga, droping tersebut akan terus dilakukan hingga gas 3 kg yang sudah langka sejak beberapa hari lalu kembali netral.
“Kita akan terus droping, hingga kelangkaan tidak ada lagi da harga kembali netral,” tandasnya.

Sementara itu Muhili Amin, Sekretaris Komisi B DPRD Kota Jambi mengatakan, pengawasan terhadap gas ektra droping patut terus dilakukan.
“Ektra droping ini harus bisa membuat harga gas 3 Kg kembali stabil,’ katanya. Dan dia juga mengatakan, pengawasan dari masyarakat juga diperlukan untuk menghindari adanya kecurangan dalam distribusi gas 3 Kg. (sumber: jambi ekspres)

Berita Terkait



add images