iklan
Satu siswa  Sekolah Polisi Negara (SPN)  Jambi  masih hilang. Siswa tersebut kabur melarikan diri saat jalani pendidikan atas nama Andi Erizal sampai saat ini belum ditemukan. Hal ini diakui kepala SPN Jambi AKBP Gatot Santoso.

Menurut dia, Andi lebih dulu melarikan diri dari SPN sebelum insiden tewasnya dua orang siswa SPN atas nama Fery Wahyudi dan Hottua Halomoan.
"Dia (andi) kabur sejak 9 Juni,"ujar Gatot. "Sekarang masih dalam pencarian," tambah Gatot.

Kabar yang didapat Jambi Ekspres, Andi yang merupakan siswa SPN asal Sarolangun Jambi melarikan diri karena tidak tahan dengan metode pendidikan di SPN Jambi terlalu keras. Namun hal itu dibantah Gatot, menurutnya, Andi lari karena masalah keluarga. "Dia karena masalah keluarga, bukan karena pendidikan yang keras,"sebut Gatot.

Masih menurut sumber Jambi Ekspres, kerasnya metode pendidikan yang saat ini diterapkan SPN Jambi karena instruktur mayoritas dari pasukan Brimob.

Ditanya soal itu, kepala SPN Jambi Gatot mengaku bahwa memang saat ini pihaknya kekurangan istruktur dan untuk menutupinya diambil BKO dari Brimob. Namun, menurut dia, metode pendidikan tidak ada yang berubah setiap tahunya. "Kita ambil dari Brimob karena mereka lebih disiplin. Soal metode pendidikan, tidak ada yang berubah dari tahun sebelumnya, kita melakukan sesuai prosedur,"ujarnya.

Selanjutnya, terkait siswa yang saat ini menjalani perawatan di RS Bayangkara, menurut Gatot sudah mulai membaik. "Ada yang sakit campak, ada yang malaria, sekarang sudah mulai membaik kondoisinya,"tukas Gatot.(sumber: jambi ekspres)

Berita Terkait



add images