iklan
MUARASABAK, Kepala PLN Ranting Muara Sabak, Sendi Sandoro, mengatakan selama ini PLN ranting Muara Sabak selalu menolak pelanggan yang ingin memasang instalasi listrik pasca bayar. Penolakan yang dilakukannya lebih disebabkan karena daya tampung PLN Muara Sabak yang masih belum mumpuni. "Kalau kami paksakan untuk dipasang menyebabkan aliran lsitrik warga semakin redup, bahkan bisa jadi sering mati lampu," ujarnya.

Disebutkannya, PLN Ranting Muara Sabak memiliki daya listrik sebanyak 10 Mega Watt (MW). Daya sebanyak itu dipergunakan bagi 31.621 pelanggan listrik. Sehingga kebutuhan listrik di Tanjab Timur dirasa masih kurang.

"Kebanyakan yang kami tolak untuk pemasangan baru adalah pabrik. Kalau kebutuhan listrik di Tanjab Timur kami belum tahu," jelasnya.

Listrik redup di Tanjab Timur menurutnya akan bisa diatasi apabila Gardu Induk (GI) di Tanjung Batu selesai. Karena GI ini akan memasok sebanyak 30 MW, sehingga masyarakat tidak akan mengeluhkan masalah kelistrikan lagi. "Termasuk kalau pemberian sumur gas oleh PetroChina terlaksana, maka Tanjab Timur akan kelebihan pasokan listrik," terangnya.

Diungkapkannya, kelebihan pasokan listrik, nantinya listrik berlebih ini dapat dijual kedaerah-daerah lain yang berdekatan dengan Tanjab Timur. "Hasil penjualan bisa menambah PAD Tanjab Timur," katanya.

Mengenai biaya pemasangan instalasi listrik bagi pelanggan, lanjutnya itu bervariasi tergantung biaya yang diminta. Dia mencontohkan untuk beban 1300 watt maka pelanggan dapat dikenakan biaya awal sebesar Rp 978 Ribu. Namun itu belum termasuk biaya tambahan lain seperti materai. "Biaya pemsangan dan instalasi perlu dibedakan. Kalai instalasi balik lagi ke kontraktor," tandasnya. (sumber: jambi ekspres)

Berita Terkait