iklan Nenek Renta Tewas Digorok
Nenek Renta Tewas Digorok
MERANGIN, Warga Merangin kembali dihebohkan dengan kasus pembunuhan sadis. Kali ini korbannya adalah seorang nenek renta berusia 61 tahun Normi Binti Maumin (61).

Warga Desa Birun Kecamatan Pangkalan Jambu Kabupaten Merangin ini ditemukan tewas mengenaskan di kamarnya, Jumat kemarin (02/08) sekitar pukul 18.40 Wib, dengan kondisi leher nyaris putus akibat dogorok.

Kapolres Merangin AKBP Satria Yusada melalui Kapolsek Sungai Manau, AKP Johan membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, saat ditemukan,  senjata yang diduga digunakan untuk menggorok leher korban yakni sebilah golok masih menancap di leher korban.

"Ditemukan sore kemarin dalam keadaan tewas dengan kondisi leher di gorok hinga nyaris putus, sedangkan goloknya masih tertancap di leher korban" kata Johan.

Selain golok yang menancap di leher korban, di samping tubuh korban juga ditemukan sebilah kapak. Menurut AKP johan, saat olah TKP juga ditemukan sepatu dan sebuah jaket di luar rumah korban yang kemungkinan milik pelaku.

"Selain golok, juga ditemukan kapak, sepatu, dan jaket yang kemungkinan milik pelaku," kata AKP Johan.

Lantas, apa motiv pembunhan tersebut? Johan mengaku belum bisa menyimpulkan, karena saat ini anggota Polres Merangin beserta Polsek Sungai Manau sedang menyelidiki kasus ini. Namun jika dikatakan ini sebuah perampokan, menurut AKP Johan perhiasan orban masih menempel di tubuh korban seperti kalung dan lain sebagainya. Selain itu juga surat-surat tanah korban juga masih terdapat dirumah korban saat para petugas melakukan olah TKP.

"Kita masih melakukan penyeledikan, namun dari olah TKP ini bukan perampokan karena perhiasan korban masih utuh serta surat-surat tanah masih ada di rumah korban," ucap Johan.
AKP Johan juga menyatakan sangat sulit meminta keterangan tentang korban, karena korban tinggal sendirian dirumahnya. "Kita kesulitan mencari keterangan kondisi korban sebelumnya, karena korban tinggal sendirian dirumahnya," jelas AKP Johan.

Saat ini, korban telah dimakamkan setelah sebelumnya di otopsi di rumah sakit Umum Kolonel Abundjani Bangko. "Kita akan terus melakukan lidik, korban setelah diotopsi langsung dimakamkan," pungkasnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images