iklan
BUNGO, Di halaman rumah dinas Bupati Bungo, kemarin (14/8) seluruh anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) dikumpulkan dalam rangka mengikuti apel istimewa untuk membuktikan dugaan pemerasan yang dilakukan oleh oknum Sat Pol PP terhadap sepasang kekasih WD  dan AG yang tengah berpacaran di dekat SMAN 2 belum lama ini.

Seluruh anggota Sat Pol PP dihadirkan dan dipertemukan dengan korban pemerasan, untuk membuktikan kebenaran dari laporan yang disampaikan oleh Wd dan Ag bahwa pelaku tersebut merupakan anggota dari Sat Pol PP, hal ini diungkapkan oleh Kepala Sat Pol PP Ansori A.Roni saat dikonfirmasi media ini kemarin (14/8).

Ansori A.Roni menuturkan pertemuan antara korban dan anggota Sat Pol PP yang dilaksanakan pada hari itu, merupakan pertemuan yang ke empat kalinya setelah pertemuan beberapa waktu lalu dirasa belum cukup.

“Apel Istimewa ini merupakan pertemuan anggota Sat Pol PP yang terbesar, dan ini keempat kalinya  kita mempertemukan antara korban pemerasan dan anggota, yang sebelumnya sudah kita lakukan sebanyak tiga kali, dan hal ini saya lakukan untuk membuktikan kebenaran yang dilaporkan oleh pelaku,”Ujar Kasat Pol PP Ansori A.Roni

Dalam apel tersebut korban pemerasan Wd dan Ag, didampingi keluarga yang hadir langsung melihat satu persatu seluruh anggota Sat Pol PP untuk mengenali wajah pelaku pemerasan yang diduga anggota Sat Pol PP tersebut, akan tetapi setelah dua kali Wd dan Ag melihat dengan seksama seluruh anggota Sat Pol PP yang hadir tidak ada satupun anggota Sat Pol PP yang diduga sebagai pelaku pemerasan tersebut.

Selanjutnya Ansori A.Roni mentuturkan bahwasannya dugaan yang ditujukan kepada anggotanya tersebut, sama sekali tidak benar dan dirinya memang sudah yakin dari awal pelaporan tersebut, dan hal tersebut sudah dibuktikan dengan pengakuan dari kedua korban pemerasan tersebut.

“Sekarang sudah terbukti, bahwa yang melakukan pemerasan terhadap Wd dan Ag tersebut bukanlah anggota dari Sat Pol PP seperti yang dilaporkan oleh korban, dan kami dari awal memang sudah yakin tidak ada anggota yang melakukan hal tersebut, karena korban hanya melihat pelaku mengenakan celana Sat Pol PP, dan bersepatu layaknya seorang anggota Sat Pol PP, namun orang tersebut menggunakan jaket, dan bisa saja itu hanyalah ulah orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang ingin merusak nama baik Sat Pol PP,”Ungkap Ansori tegas dihadapan seluruh anggotanya yang berjumlah  172 orang tersebut.

Kemudian Ansori menanggapi ungkapan dari pihak keluarga yang menyatakan, bahwa pelaku tersebut mungkin anggota dari Sat Pol PP yang tidak aktif, dirinya mengatakan bahwa tidak ada anggota yang tidak aktif semua saat ini masih dalam keadaan aktif.

“Tidak ada anggota kami yang tidak aktif, semuanya masih aktif menjalankan tugas, namun eks Sat Pol PP memang ada, itu bukan lagi tanggung jawab dari kami,”tuturnya

Sementara itu paman korban mewakili kelurga keduanya, mengungkapkan rasa terimakasih dan meminta maaf atas kejadian tersebut.

“Kami dari pihak keluarga yang mendapatkan musibah, mengucapkan rasa terimakasih kepada anggota Sat Pol PP, terutama Kasat Pol PP yang sudah berkerja sama dengan baik untuk mengungkap pelaku yang memeras keponakan kami,”ungkap Paman Korban

Kemudian Paman korban juga mengaharapkan, pelaku pemerasan tersebut dapat segera ditangkap, dan ditindak tegas.

“Kami menemui Sat Pol PP dikarnakan pelaku pemerasan tersebut mengenakan seragam seperti layaknya seorang anggota Sat Pol PP, bila ia tidak mengenakan pakaian semacam itu tentulah kami tidak akan menemui anggota Sat Pol PP, dan kami sangat mengharapkan pelaku untuk dapat ditindak secara tegas, karena kejadian semacam ini bukan sudah sering terjadi dan bukan hanya sekali, dan kami tidak ada maksud untuk menjelek-jelekkan anggota Sat Pol PP,”tandas paman korban yang tidak ingin namanya dimuat, seraya menuturkan maaf kepada pihak Sat Pol PP.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait