iklan
MUARABUNGO, Tanpa rasa takut, siswa kelas 1 MAN menebas leher orang yang lebih dewasa dari dirinya yang tak lain temannya bermain sepakbola. Akibat perbuatannya, kini siswa MAN ini harus berurusan dengan pihak kepolisian.

AS (15) terpaksa harus menginap di hotel Prodeo Polres Bungo. Pemuda asal Dusun Danau kecamatan Pelapat Ilir Bungo ini resmi menjadi tahanan Polres Bungo, sore kemarin (4/9) sekitar pukul 15.00 WIB.

Kronologis Kejadian 
1.-- Senin (2/9) sekitar pukul 17.00 WIB, korban Toni bersama pelaku AS serta pemuda dusun Danau dan dusun Padang Palangeh bermain bola kaki.
2.-- Dalam main tersebut, Toni yang sudah beristri ini main kasar terhadap pelaku. Sempat terjadi cek-cok mulut. Bahkan korban sempat mencekik leher pelaku.
3.-- Tidak senang dengan perlakuan Toni, pelaku AS keluar dari lapangan dan mengambil sebilah parang di rumahnya
4.-- Kemudian kembali lagi ke lapangan langsung menuju kearah Toni. Dari arah belakang, pelaku membacok Toni sebanyak dua kali.
5.-- Akibatnya Toni mengalami luka bacok serius dibagian leher dan punggung bagian belakang. Seketika Toni roboh bersimbah darah.
6.-- Pelaku kabur lalu diserahkan pihak ke luarganya ke Polisi

Pemuda tanggung ini nyaris menghabisi nyawa Toni Hidayat (20) warga Dusun Padang Palangeh kecamatan Pelepat Ilir. Perbuatannya itu dilakukan hanya karena persoalan sepele.

Kepada penyidik Polres Bungo, pelaku yang menyerahkan diri ke polisi ini menceritakan ihwal terjadinya keributan. Senin (2/9) sekitar pukul 17.00 WIB, korban Toni bersama pelaku AS serta pemuda dusun Danau dan dusun Padang Palangeh bermain bola kaki di lapangan di dusun itu.

Dalam main tersebut, Toni yang sudah beristri ini main kasar terhadap korban. Sempat terjadi cek-cok mulut, karena pelaku kecil, korban semena-mena kepada pelaku. Dalam cek-cok tersebut, korban sempat mencekik leher pelaku, namun berhasil dilerai.

Tidak senang dengan perlakuan Toni, pelaku AS keluar dari lapangan dan langsung pulang ke rumah. Ternyata AS mengambil sebilah parang dari rumahnya dan kembali lagi ke lapangan untuk membalas dendam.

Setibanya di lapangan, pelaku yang menyelipkan parang tersebut dipinggangnya, langsung menuju kearah korban Toni. Dari arah belakang, pelaku membacok Toni sebanyak dua kali. Akibatnya Toni mengalami luka bacok serius dibagian leher dan punggu bagian belakang.

Seketika Toni roboh bersimbah darah, keributan itu berhasil dilerai dan pelaku langsung kabur. Sementara korban Toni dilarikan ke Puskesmas, karena luka yang dialaminya cukup serius, korban Toni dirujuk ke RS H Hanafi Bungo.

Kasus pembacokan ini dilaporkan keluarga korban ke polsek Pelepat Ilir, sekitar pukul 09.00 WIB, rabu kemarin (4/9). Tim reskrim Polsek Pelepat Ilir bersama dengan tim Buser mendatangi rumah pelaku, dan ternyata, keluarga pelaku sudah menunggu kedatangan polisi untuk menyerahkan AS agar diproses.

Kapolres Bungo melalui Kasat Reskrim AKP Ernis Sitinjak membenarkan adanya penganiayaan yang mengakibatkan korban terluka parah. Kini pelakunya sudah diproses dan ditahan di sel polres Bungo.

Pelaku yang masih duduk di bangku sekolah ini datang ke Mapolres Bungo bersama dengan keluarganya yang mengantarkannya. Pelaku dijerat dengan pasal 351 KUHP tentang penganiayaan berat ancaman 7 tahun kurungan.

“Laporan penganiayaan diterima senin kemarin, dan pelaku menyerahkan diri Rabu pagi kemarin. Kini pelaku masih dalam pemeriksaan dan diakuinya. Semua terjadi karena kesal, korban mencekik pelaku saat sedang bermain bola,” terang Kasat.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images