iklan Akibat kurangnya sosialisasi dan transparansi pada publik, pengelolaan dana BOS dari<br />
pemerintah pusat disinyalir sering diselewengkan. Imbasnya, siswa dikenakan berbagai<br />
pungutan. Kepsek, Sojono (foto insert).(Foto: Aldi Saputra)
Akibat kurangnya sosialisasi dan transparansi pada publik, pengelolaan dana BOS dari
pemerintah pusat disinyalir sering diselewengkan. Imbasnya, siswa dikenakan berbagai
pungutan. Kepsek, Sojono (foto insert).(Foto: Aldi Saputra)
Penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) 2013 di SMK 1 Kota Jambi,
dipertanyakan para orang tua siswa. Soalnya, sekolah yang berlokasi di jalan A Thalib,
Kec Telanaipura, itu memungut biaya praktik sebesar Rp 300.000 dari tiap siswa.
Edi, salah satu orang tua siswa kelas X11 mengaku keberatan dengan pungutan
itu. Apalagi, dengan mengatas-namakan komite sekolah, sebab dia tak pernah diundang
untuk rapat.

‘’Katanya telah disepakati dalam rapat oleh forum kelas bersama para orang tua
siswa. Padahal, tidak semua orang tua ikut rapat itu. Pungutan Rp 300.000 itu untuk biaya
praktik kelas X11 selama TP 2012/2013. Pertanyaannya, kemana dana BOS yang sudah
dianggarkan untuk tiap siswa,’’ protes Edi.

Secara terpisah, Kepala SMK 1 Kota Jambi, Sojono, saat dikonfirmasi
membenarkan adanya pungutan dimaksud. Tapi, menurutnya, itu untuk kepentinag siswa
sendiri. ‘’Itu untuk praktik. Kan yang menguji dari luar, seperti dari bank dan dinas
terkait. Untuk mengundang mereka tentu butuh dana,’’ terang Kepsek.

Ditambahkan Sujono, iuran itu bersifat tidak memaksa. Siswa yang tidak mampu
bisa melampirkan surat keterangan tidak mampu dari kelurahan. ‘’Kalau memang tidak
mampu, maka akan digratiskan,’’ pungkas Sujono.(*)

Reporter : Aldi Saputra
Redaktur : Joni Yanto

Berita Terkait



add images