iklan HARIMAU GALAU: Sudah sekitar dua bulan harimau yang keluar dari kawasan hutan Merlung berkeliaran di sekitar kebun dan pemukiman warga di Kab Muarojambi. Upaya melacak dan menangkap si raja hutan ini pun melibatkan tim nasional. (Foto: Aldi Saputra)
HARIMAU GALAU: Sudah sekitar dua bulan harimau yang keluar dari kawasan hutan Merlung berkeliaran di sekitar kebun dan pemukiman warga di Kab Muarojambi. Upaya melacak dan menangkap si raja hutan ini pun melibatkan tim nasional. (Foto: Aldi Saputra)
Koordinator tim Tiger Nasional dari Jakarta, Havis Badarudin, membantah isu yang
merebak melalui SMS yang menyebutkan harimau yang keluar dari kawasan hutan
Merlung, Kab Tanjungjabung Barat (Tanjabar), berjumlah 16 ekor.

“Semua itu bohong. Kami tim Tiger minta tolong berita ini diekspos. Tentu bukan warga
sini saja yang resah, warga Betung pun demikan. Sebab, harimau hidup soliter atau tidak
bergerombol. Kalau dikatakan ada 16 ekor, bagaimana itu. Saya tak bisa bayangkan,’’
ungkap Havis.

Sementara, personel dari Badan Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Prov
Jambi, Sartono, membenarkan harimau yang berkeliaran di pemungkiman warga Desa
Lorong Sawit diperkirakan berasal dari kawasan hutan Merlung. Sejak sebulan terakhir
pihaknya memantau pergerakan harimau tersebut.

‘’Harimau masuk ke pemungkiman warga, lantaran kelihatannya dia sedang ada
semacam penyakit. Sepertinya sedang galau. Penyakit itu mungkin disebabkan dia makan
anjing atau babi yang terkena penyakit. Jadi, harimaunya tertular sehingga membuat
perubahan prilaku,’’ jelas Sartono.

Berdasarkan pantuan pihaknya, tutur Sartono, harimau itu hanya memakan mangsanya
sedikit dan setelah itu ditinggalkannya. Sisa makanan tak pernah disembunyikan untuk
dimakan lagi. ‘’Ini membuktikan harimau itu posisinya terus berjalan dan berpindah,’’
pungkas Sartono.(*)

Reporter : Aldi Saputra
Redaktur : Joni Yanto



Berita Terkait



add images