iklan
MUARATEBO, Warga Desa Pagar Puding, Kecamatan Tebo Ulu saat ini mengeluhkan pekerjaan proyek turap yang dinilai asal-asalan oleh PT Yunaco Era Mandiri. Pasalnya, turap yang menelan anggaran APBD Rp 5 milyar  tersebut  baru selesai dikerjakan.

Tapi sayangnya, bangunan fisik sudah amblas. Hal tersebut  tentu sangat membahayakan warga sekitar terutama bagi warga yang tinggal ditepian sungai Batanghari.

Ita Zahra, salah seorang warga sekitar yang rumahnya persis ditepi pengerjaan turap tersebut  mengatakan, dirinya saat ini merasa terancam dengan kondisi turap yang amblas tersebut. "Turap yang baru dibangun ini sudah longsor. Akibatnya rumah kami terancam bahaya juga. Sementara untuk pindah rumah kami tidak ada uang untuk pindah ke tempat lain," katanya kepada harian, Kamis (20/11) kemarin.

Dia berharap kepada pemerintah Kabupaten Tebo untuk segera memperbaiki turap yang longsor tersebut. "Masa belum nyampai dua bulan turapnya sudah longsor. Kan masyarakat bisa menilai pekerjaan ini asal-asalan. Oleh karna itu, kita meminta kepada pemerintah untuk segera memperbaikiny,” harapnya.

Sementara itu, Kabid Perairan Dinas Pekerjaan Umum Tebo, Ahmad Roni mengatakan, longsor turap di Desa Pagar Puding disebabkan adanya sumber mata air di bagian tanah tebing. Sehingga tebing menjadi lembut dan tidak kuat menahan beban turap. “Airnya terus keluar sehingga tanah yang ditempel dengan turap tadi menjadi lembut. Akibatnya tanah tidak sanggup menahan turap, turapun kemudian mengalami longsor,” ujarnya.

Roni juga mengakui bahwa pihak rekanan yang mengetahui ada mata air di tebing  yang terus keluar dari tanah  tidak diantisipasi dengan cara penyulingan terlebih dahulu. “Pihak rekanan tidak melakukan penyulingan terhadap mata air tesebut. Namun langsung ditimbun saja, akibatnya tanah menjadi lembut dan akhirnya longsor,” jelasnya.

Lebih lanjut Ahmad Roni menambahkan, sejauh ini pihaknya telah meminta kepada rekanan proyek untuk tidak asal-asal mengerjakan pembangunan turap tersebut. “Kita meminta kepada pihak rekanan untuk tidak asal-asalan mengerjakan proyek yang telah menelan anggaran 5 Milyar tersebut,” pungkasnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images