iklan
APBD Kota Jambi 2014 mengalami devisit Rp 43 Miliar (M). Angka ini diketahui setelah ditandatanganinya MoU antara DPRD dan Pemkot Jambi untuk Kebijakan Umun Anggaran Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) tahun 2014, Senin (16/12).

Walikota Jambi SY Fasha ketika dikonfirmasi tak membantah hal tersebut. Menurutnya, sebelumnya defisit jauh lebih besar dari angka sebelum pembahasan KUA-PPAS. “Ya sebelumnya ada defisit Rp 168 miliar,” ujar Fasha.

Namun menurutnya,  setelah dilakukan rasionalisasi terhadap anggaran, jumlah defisit bisa ditekan. Dia mengatakan tingginya angka defisit dikarenakanya banyaknya aspirasi yang diserap dari masyarakat yang menginginkan pembangunan diwilayah mereka. Dan itu juga merupakan serapan dari dewan ketika turun ke konstituennya, dimana masyarakat melalui RT menyampaikan ajuannya. “Sekitar 85 persen ajuan pembangunan merupakan upaya dari teman-teman dewan yang masuk ke RT,” tukasnya.

Untuk menekan defisit, Fasha menyebutkan dalam pembahasan nantinya, pihaknya akan kembali mengadakan efisiensi anggaran di SKPD-SKPD. Dicontohkannya untuk perjalan dinas, studi banding dan Kunker dinas-dinas akan dipotong. “Kita akan potong kegiatan studi banding, Kunker di SKPD,” katanya.

Selain itu untuk kegiatan fisik yang bisa dilaksanakan di APBD perubahan, dia juga meminta untuk ditunda dulu. “Di ABT baru dilaksanakan, kita sudah instruksikan APBD perubahan harus masuk bulan Juli ke dewan,” timpalnya.

Ketika ditanyakan pembelian kendaraan dinas, Fasha mengatakan akan tetap ada pembelian kendaraan dinas, untuk SKPD yang baru akan dibentuk. “Kita beli untuk SKPD yang baru, nanti ada Dinas yang baru, kalau untuk walikota tetap pakai Kijang Innova,” tandasnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images