iklan
Forum Guru Bersertifikasi Kota Jambi mengancam akan melakukan unjuk rasa jika tunjangan lauk pauk guru dihapuskan. Ancaman ini disampaikan oleh Ketua Forum Guru Bersertifikasi Kota Jambi Aswin Erwansyah, Senin (23/12).

‘‘Kami akan berkumpul dulu dengan semua guru. Kalau tetap tak ada solusi, tidak tertutup kemungkinan kami akan turun,’‘ tegasnya.

Menurutnya, kontribusi APBD Kota Jambi terhadap guru hanyalah dalam bentuk tunjangan lauk pauk. Dia membandingkan dengan Kabupaten Batanghari, dimana tahun ini meningkatkan nilai tunjangan lauk pauk guru. ‘‘Dulu mereka perbulan Rp 22 Ribu, tahun 2014 ini jadi Rp 27.500. Kita yang Rp 15 Ribu saja mau dihapuskan,’‘ katanya.

Secara rinci, Aswin mengatakan,  tunjangan lauk pauk mulai diterima oleh guru di Kota Jambi sejak tahun 2009. Nilainya adalah Rp 15 Ribu perhari kerja. Jika ada hari libur atau tanggal merah, uang lauk pauk tidak dimasukan.

Pencairan dilakukan per tiga bulan. Namun secara keseluruhan dalam satu tahun, mereka hanya menerima sembilan atau 10 bulan. ‘‘Hitungannya dalam  sebulan itu hanya 22 hari. Kalau puasa atau liburan sekolah, tak dimasukan. Paling per tiga bulan itu, kami nerima Rp 800 ribu,’‘ tandasnya.
--batas--
Sementara itu Walikota Jambi  SY Fasha ketika dikonfirmasi mengenai penghapusan anggaran tunjangan lauk pauk, langsung membantahnya. Dia malah balik bertanya dari mana ketua forum sertifikasi guru tahu bahwa ada penghapusan anggaran. ‘‘Tidak ada penghapusan, siapa yg bilang? Kalau memang ngomong di koran, dari mana dapat kabar?’‘ katanya.

Fasha sendiri mengatakan dirinya belum mendapat laporan akan rencana penghapusan itu. Seharusnya, kata Fasha, jika memang dapat kabar, lanjutnya sebaiknya guru bertanya dulu ke Kepala Dinas, atau ke Sekda. ‘‘Harusnya tanya langsung, kok belum tau kebenarannya sudah ngomong-ngomong di koran,’‘ pungkasnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images