iklan
Walikota Jambi, H. SY. Fasha, mengaku menerima laporan warga terkait kelangkaan dan mahalnya harga gas 3 Kg bersubsidi di Kota Jambi. Hal ini disampaikannya saat dikonfirmasi sejumlah wartawan usai melaksanakan Inspeksi Mendadak (Sidak) di lingkup Sektretariat Pemerintah Kota Jambi, Kamis (2/1).

Terkait hal tersebut, Fasha menjelaskan, akan ke Dinas Perindustrian Perdagangan mempertanyakan, masalah banyak keluhan masyarakat soal kelangkaan gas 3 kg yang bersubsidi itu. ‘‘Memang sudah mulai langka dan harganya pun tinggi, itu banyak sekali laporan ke saya,’‘ kata Fasha.

Hal tersebut menurut Fasha, dikarenakan perda tataniaga gas 3 Kg yang ada saat ini, belum aktif, sehingga distribusi gas tidak tepat sasaran. ‘‘Perda sudah keluar, jadi nanti dengan ini Pangkalan tidak sembarangan distribusi dan warung juga tidak boleh menjual gas 3 kg lagi,’‘ terang Fasha

Terkait hal tersebut, Fasha menjelaskan, dalam waktu dekat, Pemkot akan melakukan kegiatan Operasi Pasar untuk penertibannya. ‘‘Yang ini (Diberlakukan perda, red), mungkin sebentar lagi kami akan operasi pasar, untuk penertiban ini. Dendanya itu besar bagi yang menyalahi perda, dan sanksinya juga ada,’‘ jelasnya.

Sementara itu, kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Izhar Muzani, melalui Kabid Perdagangan Sabirin, menjelaskan, kemungkinan kelangkaan tersebut indikasinya karena gas 12 kg yang mengalami kenaikan harga. ‘‘Kelangkaan mungkin dikarenakan harga gas 12 kg yang melonjak naik, sehingga warga banyak beralih ke gas 3 kg,’‘ ujar Sabirin.
--batas--
Padahal terus Sabirin, pihak pertamina telah menambah pasokan gas 3 kg untuk Kota Jambi sebanyak 15 persen. ‘‘Kalau kuota gas 3 kg tahun lalu sebanyak 89 riban tabung, tapi dinaikan 15 Persen. Kalau masih terjadi kelangkaan, itu tadi mungkin indikasinya (gas 12 kg naik, red),’‘ tambahnya.

Selain itu menurut Sabirin, pangkalan tidak tau siapa yang berhak menerima gas 3 kg bersubsidi di Kota Jambi ini. Ia menyebutkan, jika sudah diberlakukan perda dan kartu pengendali gas sudah diberikan ke penerima gas bersubsidi, hal tersebut diyakininya akan mampu meminimalisir kelangkaan gas 3 kg. ‘‘Dengan perda dan kartu pengendali gas nantinya, distribusi gas akan lebih teratur,’‘ sebutnya.

Terkait kelangkaan gas saat ini, Ia menjelaskan tidak bisa melakukan operasi pasar, karena dikatakannya, pihaknya tidak mengetahui kapan agen melakukan pendistribusian ke Pangkalan.

Kabag Perekonomian Kota Jambi Nofriansyah, yang dikonfirmasi terkait Validasi data penerima gas elpiji 3 kg, menjelaskan, pihaknya saat ini tengah melakukan validasi data tersebut. ‘‘Sekarang sudah mulai kita validasi data yang 88 ribu penerima dari kementrian ESDM itu. Data dari camat sudah mulai kita minta untuk validasi penerima gas 3 kg,’‘ kata Nofriansyah.

Ia menjelaskan, perda tataniaga gas akan berjalan setidaknya dalam bulan April mendatang, sembari mensosialisaikan tentang pendistribusian gas 3 kg tersebut. ‘‘Sampai April nanti sudah kita sosialisaikan. April sudah berjalan dan berlaku perda tataniagaa gas 3 kg. Pangkalan dan agen tidak bisa jual diatas HET,’‘ katanya.

Selain itu, untuk memstikan distribusi gas supaya tepat sasaran, penerima gas elpiji 3 kg akan diberikan kartu kendali. ‘‘Kartu kendali, juga kita berikan ke 88 ribu orang penerima. Jadi dengan kartu itu, bisa diketahui bahwa orang tersebut benar menerimanya,’‘ tandasnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images