iklan
Umat Islam seluruh dunia merayakan Maulid (kelahiran) Nabi Muhammad SAW pada hari ke-12 Rabiul Awwal, bulan ketiga dalam kalender Islam. Tahun 2014 Maulid Nabi jatuh antara malam tanggal 13 dan 14 Januari.

Nabi Muhammad lahir pada 570 Masehi. Hari kelahiran beliau ini dirayakan umat Islam di masjid-masjid dan surau-surau sembari berbagi untuk kaum fakir miskin.

Maulid Nabi dirayakan dengan cara berbeda-beda di negara-negara Islam. Kaum Islam Sufi di negara seperti Libya merayakannya dengan prosesi unik. Kaum Sufi mengenakan pakaian tradisional dengan melantunkan puji-pujian buat Rasulullah sembari menabuh gendang dan rebana, tulis International Business Times, terbitan Inggris.

Di Suriah yang sedang dilanda perang saudara, Presiden Bashar al-Assad berdoa dalam upacara keagamaan di masjid al-Hamd di Damaskus untuk memperingati Maulid Nabi, seperti ditulis kantor berita Suriah, SANA.

Libur nasional diberlakukan di Pakistan, seperti halnya di Indonesia. Namun di negara Islam ini perayaan sedikit unik. Maulid Nabi diperingati dengan tembakan penghormatan ke udara dan bendera berkibar di gedung-gedung pemerintah.
--batas--
Pada zaman moderen, dekorasi dan gemerlap lampu menjadi bagian Maulid Nabi.Namun ada pula ulama yang berpendapat, merayakan Maulid Nabi bukanlah suatu kewajiban dalam Islam.

“Sepanjang hidupnya Rasulullah Muhammad tak pernah sekali pun merayakan hari kelahirannya dan beliau tak mewajibkan para pengikutnya merayakannya,” tutur ulama Nigeria Seikh Fadhilullah Hamzat, saat khutbah Jumar di masjid kota Ibadan, Nigeria, seperti dilaporkan oleh Daily Post, koran Ibadan pekan lalu.

“Hal yang agak mengganggu adalah perayaan Maulid Nabi bukan hanya dilakukan pada 12 Rabiul Awwal, tetapi ada yang terus merayakannya beberapa bulan sesudahnya,” ujar Seikh Hamzat.

Seikh Hamzat mengatakan, selain mengumpulkan uang untuk kepentingan sedekah atas nama Nabi untuk memperingati kelahiran beliau, umat Islam justru harus menyerap ajaran beliau mengenai perdamaian dan welas asih.

“Umat Islam harus hidup sesuai dengan ajaran Islam dan menyerap ajaran Nabi Muhammad seperti yang beliau contohkan saat masih hidup,” tambah Seikh Hamzat.

sumber: inilah.com

Berita Terkait



add images