iklan

TANGAN dingin Gubernur H Hasan Basri Agus (HBA) sukses memoles provinsi Jambi ini dengan sentuhan pembangunan merata. Jalan-jalan diperlebar, kota Jambipun sekarang punya icon yakni Gentala Arasy.

-----------------------

BERKUNJUNG ke kota Jambi saat ini sudah tak sulit untuk mengajak wisatawan mencari tempat menarik. Salah satunya adalah kawasan Ancol. Jika dulu hanya bisa menikmati jagung bakar sambil melihat gemercik air sungai Batanghari. Namun saat ini, selain melihat gemercik air sungai, juga bisa melihat ke Menara Gentala Arasy di Seberang Kota Jambi. Dengan jembatan gantung litir S  menghubungkan kota Jambi dan Sebrang menambah elok pemandangan kawasan Ancol ini.

Pembangunan kawasan itu digagas dan dibangun oleh pemerintah provinsi Jambi dibawah kepemimpinan HBA.

Dana yang dikucurkan membangun kawasan itu, mencapai Rp 70 M. Jembatan Pedestrian dibangun dengan konsep konstruksi cable stayed penahan yang ditopang oleh 2 buah tiang pancang setinggi 60 meter. Jembatan ini memiliki panjang 532 meter dengan lebar 4,5 meter.

Jembatan yang menghubungkan kawasan wisata Tanggo Rajo di depan Rumah Dinas Gubernur ke Menara Gentala Arasy ini nantinya  bakal dilengkapi lampu warna-warni yang menambah eksotik pemandangan jembatan pada malam hari.

Jembatan didesain dengan letter S. ini menjadi destinasi Ikon Provinsi Jambi yang baru.

Tak hanya pembangunan kawasan Ancol, HBA juga membangun Pasar tradisional Angso Duo, yang bekerjasama dengan PT. Era Guna Bumi Nusa. Nantinya, semua pedagang yang ada di pasar angso duo lama akan pindah ke pasar angso duo yang baru.

Tempat sudah disiapkan untuk pedagang. Jumlahnya lebih dari 4000 pedagang.  Sejak dibangun, semua pedagang sudah diperbolehkan untuk mendaftar. Apakah mau sewa, ruko, toko, atau lapak. Keberadaan pasar Angso Duo ini direspons baik oleh pedagang. Karena, pasar yang lama sudah tidak layak lagi dan kotor. Jika datang hujan, pasar mengeluarkan bau yang tidak sedap.

Program besar yang dibangun HBA adalah pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung. Pembangunan ini sangat di respons oleh Menteri Perhubungan. Pemerintah Provinsi Jambi telah mendapat dana sebesar Rp 105 M untuk membangun Pelabuhan Ujung Jabung ini.

Wilayah Ujung Jabung di Pesisir Timur Provinsi Jambi itu memiliki luas 4.200 hektar. Kawasan itu nantinya akan menjadi kawasan industri. Kawasan ini akan menjadi pusat berkembangnya industri hilir terpadu mengolah hasil-hasil bumi setempat.

Kawasan ini telah ditetapkan sebagai kawasan strategis Provinsi. Kini, Provinsi Jambi sedang membuat Jalan Desa Simpang hingga Ujung Jabung sepanjang 45 kilometer. Jalan itu akan membuka akses menuju kawasan. Adapun dalam kawasan ini direncanakan akan bertumbuh industri-industri hilir. Direncanakan pelabuhan ini nantinya akan selesai di 2020. Jika ini selesai, pertumbuhan ekonomi jambi sangat luar biasa.

HBA juga sudah membuka Jalan dari Merangin ke Jangkat. Panjang Jalan yang dibangun mencapai 155,53 Km dan lebar 6,50 m. Pembangunan dilaksanakan dalam Tahun Jamak (multi years). Dimulai, sejak Tahun 2011. Dengan dibangunnya jalan itu, Jangkat tak lagi terisolir dan terpencil. Sudah memiliki akses jalan yang bagus, sangat memudahkan masyarakatnya dalam melakukan kegiatan ekonomi dan kegiatan lainnya.

Dulunya, jalan Jangkat ditempuh mencapai 9 jam. Saat ini hanya 3 jam.

Tak hanya itu saja yang telah dibangun selama dipimpin HBA. HBA juga sudah membangun Jalan Meraing-Kerinci. Bahkan, Jalan Merangin-Kerinci juga menjadi Jalan Nasional. Sejak dipimpin HBA, ada 393 KM Jalan Provinsi menjadi Jalan Nasional di 6 Kabupaten. Artinya, ada potensi anggaran sekitar Rp 150 M yang bisa di alihkan untuk pembangunan dan perawatan jalan provinsi lainnya.

Kadis PU Provinsi Jambi PB Panjaitan mengatakan, kenaikan status jalan itu akan ditindaknjuti dengan penyerahan aset ke menteri PU. Dengan naiknya status jalan nasional, maka ruas jalan nasional di Provinsi Jambi menjadi 1317,93 KM. Itu nantinya akan jadi beban APBN.

Kemudian, status jalan provinsi yang awalnya sepanjang 1544 KM berkurang menjadi 111.183 KM. Artinya kita punya potensi keuntungan dari pengalihan status jalan itu sampai rp 150 M. Anggaran itu nantinya dialihkan untuk memperbaiki ruas jalan yang sangat berat, jelasnya.

Kemudian, kedepan Pemprov berupaya akan memprioritaskan sejumlah jalan status Kabupaten dinaikan jadi jalan Provinsi. Status jalan nasional melintasi 6 Kabupaten. Rinciannya, kabupaten Merangin mendapatkan sepanjang 72,6 KM. Rutenya dari Kota Bangko sampai Sungai Manau dan batas Kabupaten Kerinci. Lalu Kota Sungai Penuh ada 5 ruas sepanjang 174,49 KM terdiri batas kerinci senggarang agung-tapan dan leter w batas Sumbar.

Kemudian dikota penuh jalan kota sepanjang 7,19 KM juga naik jadi status nasional. Di kabupaten Muarojambi sampai simpng candi dan batanghari II zona lima sepanjang 37,65 KM. Di Tanjabtim zona 5 ke sabak 28,8 KM. Selanjutnya jalan Simpang niam menghubung lubuk kambing sampai merlung sepanjang 72 KM.

Total ada sepanjang 393,1 KM jalan provinsi yang naik status jadi jalan nasional. Selama ini, ada sekitar Rp 150 M apbd sudah mengucur untuk kegiatan jalan sepanjang itu. Kini, anggaran jalan itu ditanggung APBN, bebernya. Kemudian, di zaman HBA juga telah dibangun jalan dua jalur dari Simpang Rimbo. (adv)

 


Berita Terkait



add images