iklan Drs H.A Murady Darmansyah saat mengikuti rapat tim pemenangan Capres dan Cawapres Prabowo Sandi di Jakarta beberapa hari lalu.
Drs H.A Murady Darmansyah saat mengikuti rapat tim pemenangan Capres dan Cawapres Prabowo Sandi di Jakarta beberapa hari lalu.

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI Politisi nasional Drs. H.A Murady Darmansyah kembali angkat bicara terkait banyaknya lahan yang saat ini masih tidak dikerjakan di sejumlah wilayah di Provinsi Jambi.

Politisi Gerindra ini menyebut, tidak dikerjakannya lahan-lahan produktif di Provinsi Jambi semoga bukan dikarenakan keengganan para petani untuk bekerja, melainkan kendala lain yang nantinya akan dipecahkan bersama untuk menunjang ekonomi daerah.

Murady menegaskan, puluhan tahun mendatang, persaingan hidup di negara ini akan sangat ketat. Untuk itu kata dia, generasi muda sudah harus sangat siap untuk menghadapi situasi ekonomi bebas tersebut.

Kreatifitas generasi muda dalam sektor pertanian dan ekonomi sangat dituntut saat ini, agar pola pikir terhadap petani yang bekerja keras di bawah terik matahari, berpeluh dan berlumpur tidak menjadi momok menakutkan bagi petani muda di daerah ini.

Apa yang ada dalam pikiran kita saat kita berbicara tani? Ya,saya yakin dalam pikiran anda adalah para petani yang bekerja keras, yang tiap hari memegang cangkul, dengan pakaian kumal dan sandal jepit dan punya penghasilan yang serba sedikit. Belum lagi dalam pikiran anda, petani yang sedang menanam padi dengan penuh peluh dan lumpur, serta kulit hitam karena terbakar matahari, ujarnya.

Nah, pemikiran itulah yang saat ini membuat enggannya generasi muda untuk mengisi lowongan kerja yang memiliki peluang besar ini.
Saya yakin inilah alasan kenapa generasi muda kita sekarang sudah enggan turun ke sawah dan ladang, untuk kembali bertani.

Makanya tidak heran para petani-petani kita lebih banyak didominasi oleh kalangan-kalangan pensiunan ketimbang para lulusan-lulusan sarjana-sarjana pertanian yang notabenenya kuliah di fakultas pertanian, tetapi ujung-ujungnya tetap melamar kerja pada perusahan-perusahan pemerintah, dan kadang tidak ada hubungannya dengan gelar yang mereka dapat dengan susah payah di bangku kuliah mereka, tukas Politisi Gerindra yang saat ini merupakan Calon Anggota DPR-RI nomor urut 3 daerah pemilihan Provinsi Jambi.

Harusnya ada banyak penemuan-penemuan yang akan ditemukan jika kita para petani muda mau terjun langsung ke ladang dan sawah. Tapi sampai sekarang itu seperti masih tersimpan rapi di otak kita, andaikan kita mau, pasti saya yakin ada banyak penemuan-penemuan dalam dunia pertanian di era seperti sekarang ini, imbuh Murady.

Lebih lanjut, mantan anggota DPR-RI periode 2009-2014 Komisi IV yang mengurusi bidang kehutanan, pertanian, perkebunan, kelautan, perikanan, dan pangan ini, menegaskan sebagai petani saat ini tidak boleh merasa minder dan tidak PD mengakui identitas diri kita, identitas yang telah melekat dan mampu melahirkan makanan atau pangan untuk orang lain.

Bertemu dengan orang orang yang berprofesi dikantoran punya jabatan dan berpangkat, kita sebagai petani merasa rendah dan malu bergaul dengan mereka, itu tidak boleh sama sekali, tentu hal itu adalah hal yang keliru dan tidak boleh diteruskan, sebab kehidupan manusia tidak akan berlanjut tanpa adanya petani, tanpa adanya sebuah proses budidaya pertanian, faktanya adalah petani masih bisa hidup tanpa profesi lainnya, kita mengambil perumpamaan dan kembali ke zaman dahulu, bahwa nenek moyang kita pernah hidup tanpa menjadi orang kantoran atau PNS, jadi kita harus bangga menjadi Petani, pungkasnya. (*)


Berita Terkait



add images