iklan

JAMBIUPDATE.CO, SUNGAIPENUH - Bocah SD yang sejak kemarin viral di media sosial karena menjadi korban penculikan pada Senin (12/11), ternyata tidak benar.

AR yang masih berusia 10 tahun warga Desa Sungai Jernih, Kecamatan Pondok Tinggi dan menjadi siswa disalah satu SDN di Kota Sungaipenuh, memang sengaja mengarang cerita penculikan terhadap dirinya. Hal itu terungkap, setelah AR dimintai keterangan oleh penyidik PPA Polres Kerinci.

Dari pemeriksaan tersebut, AR mengaku membuat cerita penculikan lantaran takut dimarahi orang tua karena bolos sekolah. Sedangkan cerita penculikan tersebut, diajarkan oleh sang kakak dan tantenya.

"Pertama saya ke sekolah pagi, setelah itu saya langsung numpang angkot ke Kayu Aro ke rumah bude. Sampai Siulak berenti makan dan sampai bedeng 8 jam 4 sore (16. 00 Wib)," ungkapnya.

Setelah sampai di Kayu Aro dirinya berenti di pos satpam PTPN Kayu Aro, selanjutnya baru pihak Satpam menghubungi keluarganya di Kayu Aro. Dan kemudian barulah cerita penculikan dibuat.

"Saya tidak di culik dan tidak dibekap, saya memang sengaja mau ke Kayu Aro," ungkapnya.

Kemudian polisi juga menanyakan kenapa berbohong dan mengarang cerita diculik ? Dia mengaku berbohong lantaran takut dimarahi orang tua karena bolos sekolah.

"Cerita diculik pakai mobil merah, ada suntik dan anak laki-laki yang pingsan dalam mobil, dan foto pelaku, tidak benar. Itu diajar kakak dan Mama Iis," terangnya.

Kapolres AKBP Dwi Mulyanto SIK SH, membenarkan bahwa keterangan tersebut berdasarkan pengakuan AR kepada penyidik. Selain AR, Polisi juga memintai keterangan kakak AR dan orang tua AR.

"Semua keluarganya tau kalau dia tidak diculik, setelah dirinya diantar pulang ke rumah. Sekarang kita masih meminta keterangan dari pihak keluarga," ungkap Kapolres.

Kapolres kembali menegaskan, bahwa AR tidak diculik seperti informasi yang viral di media sosial dan di tengah masyarakat. Kapolres juga menghimbau agar masyarakat Kota Sungaipenuh dan Kabupaten Kerinci untuk senantiasa tidak mudah terpancing isu hoax yang belum jelas kebenarannya.(adi)


Berita Terkait



add images