iklan Pembacaan Deklarasi Festival PeSoNa Jambi 2018 dalam acara penutupan, Sabtu (1/12) di RCC Kota Jambi/ foto: Riki Ahmad
Pembacaan Deklarasi Festival PeSoNa Jambi 2018 dalam acara penutupan, Sabtu (1/12) di RCC Kota Jambi/ foto: Riki Ahmad

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI - Penyelenggaraan Pesta Rakyat Festival Perhutanan Sosial (PeSoNa) 2018 di Jambi, diharapkan bisa membuka pikiran masyarakat untuk mengenal produk Perhutanan Sosial (Hutsos) yang selama ini belum diketahui.

"Ke depan harapan kita banyak kegiatan serupa yang digelar, untuk menggugah hati kita semua, banyak pengelolaan hutan yang selama ini belum tersentuh," kata Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jambi, Ahmad Bestari, melalui Kabid Penyuluhan Pemberdayaan Masyarakat dan Hutan Adat (PPMHA), Gushendra. Dalam penutupan Festival PeSoNa 2018, Sabtu (1/12), Ratu Convetion Center (RCC), Kota Jambi.

Gushendra mengatakan kegiatan ini dapat memberi transfer ilmu kepada masyarakat Jambi, terutama masyarakat pengelola kawasan hutan. Bahwa dengan pengelolaan perhutanan sosial dengan benar bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Hutan lestari, masyarakat sejahtera," kata Gushendra.

Menurutnya, ukuran pengelolaan hutan berhasil adalah berkurangnya luasan lahan kritis berkurang. Namun, masyarakat ekonominya meningkat.

"Dengan masyarakat sejahtera, penebangan hutan berkurang, devisa negara juga meningkat dari Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK)," kata Gushendra.

Ia mengatakan jika peningkatan kesejahteraan masyarakat pengelola Hutsos juga tak terlepas dari peran NGO/LSM.

"Kita harapkan sinergitas pemerintah dengan NGO lebih fleksibel, karena memang diperlukan banyak stakeholder untuk pendampingan pengelolaan Hutsos. Menyamakan persepsi antara masyarakat, NGO dan pemerintah," katanya.

Dikatakan Gushendra jika di Jambi Hutsos cukup berkembang, ada 330 SK Hutsos yang telah dikeluarkan dengan luas lahan 141 ribu hektar.

"Realisasi luasan lahan Hutsos di Jambi juga tak terlepas dari peranan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) sebagai pendamping di tingkat tapak, keberadaanya memangkas jalur birokrasi," kata Gushendra.

Dalam penutupan Festival PeSoNa 2018 dibacakan deklarasi, yang dibacakan oleh Ujang Wisnu Barata dari Balai PSKL Wilayah Sumatera, Gushendra dari Dishut Provinsi Jambi dan Edi Candra dari perwakilan NGO dan Kelompok Tani Hutan.

Ada tiga poin Deklarasi Festival PeSoNa Jambi 2018:

1. Mengembangkan segala bentuk kegiatan untuk mempercepat pengembangan usaha Hasil Hutan Bukan Kayu dan Jasa Lingkungan terutama di areal Perhutanan Sosial.

2. Menjalin dan memperkuat komunikasi, koordinasi serta melaksanakan tukar menukar informasi dan pengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu dan Kayu.

3. Melaksanakan kerjasama atau kemitraan strategis antara penyedia Hasil Hutan Bukan Kayu dan Kayu dengan pengusaha melalui prinsip perdagangan yang berkeadilan dan berkelanjutan.

Tiga hari pelaksanaan, Festival PeSoNa 2018 Jambi resmi ditutup Sabtu pagi, penutupan diawali dengan pertunjukan instrumen lagu daerah yang dipadukan musik rap serta tari daerah dari Grup Sekintang Dayo.

Lalu juga diumumkan pemenang lomba foto dan vlog tingkat nasional, stand terbaik dan lomba mewarnai se-Provinsi Jambi. (ist)


Berita Terkait



add images