iklan Ilustrasi.
Ilustrasi.

JAMBIUOPDATE.CO, MUARABUNGO - Dugaan pungutan liar di sekolah kembali terjadi. Setiap siswa SMP 1 Limbur Lubuk Mengkuang dipaksa untuk iuran sebesar Rp 170 ribu. Hal ini disampaikan oleh Yulias, salah satu wali murid.

Yulias mengatakan pungutan yang dilakukan oleh pihak sekolah ini sudah yang kesekian kalinya. Mirisnya, jika tidak membayar iuran, maka siswa diancam tidak boleh ikut ujian oleh pihak sekolah.

"Saya berharap permasalahan ini tidak terulang kembali. Kasihan orang tua murid. Kami terpaksa cari pinjaman uang untuk bayarnya, dari pada anak tidak bisa sekolah ," ucap Yulias, Senin (3/12).

Disebutkannya, iuran ini sangat dipaksakan oleh pihak sekolah. Pasalnya, Ia sebagai wali murid tidak tidak pernah diundang untuk rapat dalam membahas iuran ini. Wali murid tahu setelah adanya keputusan dari sekolah.

"Kami tidak pernah diundang rapat. Iuran ini katanya untuk membangun jalan setapak di sekolah. Seharusnya jangan bebankan siswa. Pihak sekolah seharusnya bisa meminta dana dari pemerintah ," sebutnya.

Kepala Dinas Pendidikan Bungo, Masril mengatakan iuran ini sudah melalui rapat komite sekolah. Hal ini ia ketahui dari laporan kepala sekolah SMP 1 Limbur. Namun, ia sendiri belum bisa memastikan ada atau tidaknya pemaksaan dalam iuran ini.

"Tadi sudah saya telepon. Katanya sudah melalui rapat komite. Untuk memastikan, saya sudah meminta bukti rapat seperti absen dan juga berita acara terkait iuran ini. Jika memang ada, maka kita tidak bisa menyalahkan pihak sekolah," ucap Masril. (ptm)


Berita Terkait



add images