iklan Dipo Nurhadi Ilham
Dipo Nurhadi Ilham

JAMBIUPDATE.CO,JAMBI - Caleg muda patut untuk diperhitungkan pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 mendatang. Tidak hanya tampil energik, mereka juga menjadirepresentatif pemilih milenial yang mendominasi 40 persen daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu.

Peluang ini tampaknya sudah dibaca partai politik (Parpol) jauh-jauh hari sebelum penetapan calon tetap. Buktinya Parpol tidak hanya merangkul nama beken, namun juga memasang kandidat muda untuk menggenjot perolehan suara.

Untuk calon anggota DPR RI misalnya, ada nama Dipo Nurhadi Ilham yang maju dari Partai Amanat Nasional (PAN). Usai gagal bertarung di Pemilu 2014 lalu, Dipo tentu memiliki pengalaman yang matang untuk memaksimalkan potensi.

Ada juga petahana Ihsan Yunus yang kembali maju dari PDI Perjuangan. Setidaknya anggota DPR RI Komisi IV ini sudah membuktikan jika figure muda masih mampu bersaing.

Kemudian ada Sofyan Ali dari PKB, Ela Nofita Sari dan Fitria Nova Asriani dari PSI dan beberapa nama dari Parpol lainnya. Belum lagi mereka yang uji peruntungan sebagai calon DPR RI, DPRD Provinsi Jambi dan 11 Kabupaten/Kota.

Pengamat politik Jafar Ahmad mengatakan peluang calon muda memang cukup terbuka untuk menjadi jembatan aspirasi masyarakat di parlemen. Namun peluang itu harus digali dengan mambangun popularitas dan mengumpulkan elektabilitas.

Kalau berpeluang itu tentu. Hanya saja peluang itu tetap dilihat dari kemampuan membangun popularitas dan elektabilitas, ujarnya, Selasa (4/12).

Lalu bagaimana dengan suara milenial? Peneliti Idea Institute ini menyebutkan jika Caleg muda bisa mendapatkan suara milenial apabila dilihat dari sisi sosiologis. Sehingga tidak menutup kemungkinan pemilih milenial yang didominasi pemilih pemula menentukan sikapnya kepada calon yang lebih muda.

Tapi orang memilih tentu tidak hanya itu perimbangannya, namun bisa jadi milenial itu lebih suka dengan calon muda, ucapnya. (aiz)


Berita Terkait



add images