iklan

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI - Pimpinan Komisi X DPR RI Sutan Adil Hendra (SAH) mendukung penuh Provinsi Jambi daerah pemilihannya untuk menjadi tujuan wisata syariah dunia. Menurutnya dalam rangka mewujudkan ini sistem industri jasa wisata syariah dibutuhkan sebagai pendukung wisata religius.

Anggota Fraksi Partai Gerindra DPR tersebut  menilai potensi wisata syariah Jambi sangat besar untuk dikembangkan di daerah tersebut.

"Saya melihat di Provinsi Jambi sektor wisata syariah diyakini akan menggerakkan rantai ekonomi lainnya, seperti sektor transportasi, kuliner, hingga kerajinan tangan. Sektor wisata akan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah hingga 8%. Saat ini, baru Nusa Tenggara Barat (NTB) yang unggul dalam ekonomi syariah, padahal Jambi juga memiliki potensi yang besar," ungkapnya. 

"Saat ini turis negara muslim lebih memilih untuk berwisata ke Asia karena lebih nyaman. Persaingan negara-negara Asia dalam pelayanan sangat tinggi, seperti Thailand yang membangun rumah sakit syariah, ataupun Korea dan Jepang yang memperbanyak pelayanan syariah. Kita Provinsi Jambi juga harus mempersiapkan layanan wisata syariah untuk menggaet potensi ekonomi," ujar SAH dalam diskusi di Pengembangan Pariwisata Syariah dalam Rencana Kerja Kemenpar 2019, di Jakarta, (13/12).

Dalam kesempatan itu SAH menjelaskan, salah satu faktor penting untuk mendukung wisata syariah adalah industri penunjang wisata syariah, termasuk peranan lembaga keuangan syariah terhadap pembiayaan wisata syariah masih rendah, karena sumber daya manusia di dalamnya belum memahami potensi besar di sektor tersebut, khususnya masalah investasi membangun fasilitas wisata seperti hotel dan lain sebagainya.

Namun anggota DPR daerah pemilihan Jambi ini mengakui, tingkat literasi masyarakat dan industri wisata syariah kecil serta sumber-sumber pembiayaan sistem jasa keuangan (SJK) syariah saat ini masih belum memadai, sehingga pembiayaan berbasis syariah belum banyak dikenal kalangan masyarakat. 

"Contohnya ketika orang berwisata berbasis syariah diperlukan pembiayaan yang bersifat syariah termasuk dari lembaga pembiayaan dan jaminan asuransi yang berbasis syariah," ujarnya.

Dia menambahkan, diperlukan adanya koordinasi dan sinergi dari seluruh pemangku kepentingan di industri wisata syariah termasuk SJK syariah untuk melakukan pendekatan terintergrasi dan terpadu dalam pengembangan wisata syariah di tanah air dan Provinsi Jambi.

Karena untuk Provinsi Jambi selama ini sektor pariwisata belum merupakan salah satu sektor prioritas untuk dikembangkan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan daya saing dan mengoptimalisasi seluruh potensi sektor prioritas domestik. 

Pengembangan pariwisata dapat diperluas tidak hanya dengan menggunakan konsep wisata konvensional, namun juga memasukkan aspek religius di dalamnya. Pengembangan kepariwisataan religius memiliki potensi cukup besar.

"Wisata syariah di Provinsi Jambi potensinya besar, ada Candi Budha dan lain sebagainya, namun kendalanya kita tidak menyadari dan keinginan untuk serius memulai, karena jika bicara wisata orang masih memperdebatkan aspek teknis bukan potensi," tandasnya. (wan) 

 


Berita Terkait



add images