iklan Kondisi Provinsi Jambi tampak dari udara. Poto diambil beberapa waktu lalu melalui udara. Foto : Dok Jambiupdate
Kondisi Provinsi Jambi tampak dari udara. Poto diambil beberapa waktu lalu melalui udara. Foto : Dok Jambiupdate

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI Persolaan konflik agraria di Provinsi Jambi masih tinggi. Berdasarkan catatan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Jambi, sepanjang 2018 tercatat ada156 konflik agraria. 

Dirinci, konflik tambang ada 95, Hutan Tanaman Industri (HTI) sebanyak 57 konflik serta monokultur 28 konflik. "Dari jumlah konflik agraria di Provinsi Jambi secara keseluruhan, ada 21 konflik yang menjadi prioritas penyelesaian yang didorong oleh Walhi Jambi," kata Rudiansyah, Direktur WALHI Jambi, Kamis (10/1).

Ia menyebutkan, ada 14 konflik HTI yang berada di tiga Kabupaten, yakni tiga desa di Kabupaten Muaro Jambi, satu desa Kabupaten Tebo, dan 10 desa di Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

"Ada 4 konflik perkebunan kelapa sawit yang berada di tiga desa kabupaten Muaro Jambi, satu desa di Kabupaten Batanghari dan satu desa di Tanjung Jabung Barat. Kemudian ada dua konflik UPHHK-RE yang berada di dua desa kabupaten Tebo," jelas Rudiansyah. (aba)


Berita Terkait



add images