iklan Ilustrasi. Foto : Net
Ilustrasi. Foto : Net

JAMBIUPDATE.CO, MUARABUNGO - Tiga santri pondok pesantren Diniyah Muara Bungo kabur. Kaburnya tiga santri ini sama sekali tak diketahui pihak yayasan. Kaburnya santri baru diketahui setelah pihak keluarga hendak menjenguk.

Lukman, salah satu wali santri mengatakan terkejut saat mendapati kabar anaknya tak ada di pondok pesantren. Yang lebih mengejutkan lagi, ketika hal tersebut ditanyakan kepada salah satu ustad, seolah tidak mengetahui keberadaan anaknya.

Mengetahui anaknya tidak berada di pondok pesantren, Lukman mencari tahu keberadaan. Akhirnya diketahui bahwa anaknya telah berada di rumah keluarganya di Kabupaten Tebo. Lantas ia meminta pihak yayasan untuk menjemput ke Tebo.

"Sungguh Saya sangat kecewa dengan pihak yayasan. Kenapa kok bisa anak Saya kabur dari pondok, siapa yang bertanggung jawab apabila terjadi sesuatu pada anak Saya," ujar Lukman.

Sementara, Riyadh Alfalah salah satu siswa yang kabur, menceritakan kronologis saat kabur dari pesantren. Ia mengaku berselisih paham dengan temannya dan merasa di ancam.

"Kami bertiga kabur lewat belakang yang tembus dekat perumahan belakang kantor Bupati. Saya sendiri kabur ke Tebo, sementara dua orang teman saya pulang ke Merangin ," ujarnya.

Sementara itu pihak yayasan Ponpos Diniyah mengakui keteledoran atas kaburnya tiga orang santri. Pihak yayasan juga meminta maaf kepada orang tua santri dan berjanji kedepannya akan membenahi sistem keamanan Pondok Pesantren Diniyah.

"Kami menyadari dan mengakui keteledoran kami dan kami minta maaf atas kejadian ini, terutama kepada Pak Lukman selaku orang tua siswa. Dan kami berjanji akan membenahi sistem pengamanan kami, sehingga hal ini saya pastikan tidak akan terjadi lagi," ucap Muhaimin wakil direktur Yayasan Ponpes Diniyah. (ptm)


Berita Terkait



add images