JAMBIUPDATE.CO, JAMBI Meningkatkan Literasi dan inklusi keuangan masyarakat Jambi , OJK Provinsi Jambi kini menggandeng Kemendikbud dan Kemenag. Sinergi kali ini diwujudkan dalam bentuk edukasi kepada Guru IPS tingkat SMP dan MTS di Kota Jambi yang berlangsung selama dua hari sejak 13 -14 Februari 2019 di Swiss Belhotel Jambi.
Digandengnya para guru IPS SMPdan MTS ini agar dapat menjadi perpanjangan tangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memperkenalkan industry jasa keuangan (IJK) kepada pelajar.
Direktur Literasi dan Edukasi Keuangan OJK Pusat , Horas V.M. Tarihoran mengatakan, OJK memiliki program literasi keuangan mulai dari Sekolah Dasar (SD) , SMP, SMA hingga Perguruan Tinggi dan sudah memiliki buku seri literasinya baik dalam bentuk cetak maupun digital.
Dibuku itu kami memuat bukan hanya mengenalkan siswa mengenai IJK namun yang lebih penting adalah bagaiman OJK membangun karakter hidup hemat dan kebiasaan menabung dikalangan siswa. Ini harus disiapkan dari dini, kami juga sedang mempersiapkan untuk membuat seri literasi untuk guru Paud, katanya saat memberikan sambutan di kegiatan edukasi Guru IPS SMP dan MTS bertemakan Sinergi Edukasi OJK dengan Kemendikbud dan Kemenag bagi Guru IPS tingkat SMP dan MTS di Swiss Belhotel Jambi.
Ia meneruskan, selama ini para pelajar hanya mengenal industry jasa keuangan yaitu perbankan, padahal banyak industry keuangan lainnya seperti asuransi, leasin (Pembiayaan) dan BPJS, dana pensiun.
Dengan edukasi ini harapan kami dapat menjadi bahan bagi bapak ibu untuk mengajarkan pengetahuan mengenai industry jasa keuangan kepada para siswa, jelasnya.
Terdapat 200 guru IPS yang mengikuti edukasi ini dan salama 2 hari para guru tersebut mendapatkan edukasi mengenai perbankan, pasar modal, tugas dan fungsi OJK, pembiayaan, pegadaian, asuransi, dana pensiun dan ekonomi syariah.
Ia mengatakan, pada tahun 2019 ini tingkat inklusi keuangan ditargetkan mencapai 75 persen. artinya sebesar 75 persen masyarakat Indonesia dengan usia diatas 15 tahun harus memiliki akses keuangan. Semua itu dikatakannya bisa dimulai dari literasi dan program inklusinya.
Dalam rangka itu dilakukan berbagai cara strategis agar tingkat literasi keuangan meningkat. Melalui pendidikan, sehingga guru akan meneruskan ilmu yang dimilikinya kepada siswanya sehingga berkelanjutan penyebaran informasinya, terangnya.
Berdasarkan suvei tahun 2016, Indeks inklusi keuangan 67,8 persen. Sedangkan indeks literasi keuangan sebesar 29,7 persen. Untuk 2019 ditargetkan indeks literasi keuangan mencapai 35 persen.
Dalam edukasi ini OJK menghadirkan anggota kelompok kerja literasi dan edukasi keuangan sebagai narasumber yakni Head of Government Affairs Citibank Hotman Simbolon dan Director Panin Asset Manajemen Rudianto. (yni)