iklan Cadangan devisa Pakistan sangat tidak memadai untuk mendanai impor setelah beberapa bulan. Apalagi untuk membiayai perang (Reuters)
Cadangan devisa Pakistan sangat tidak memadai untuk mendanai impor setelah beberapa bulan. Apalagi untuk membiayai perang (Reuters)

JAMBIUPDATE.CO,  Serangan udara India terhadap kamp-kamp teror yang berbasis di Pakistan menjadi pembalasan atas serangan bunuh diri 14 Februari terhadap pasukan India oleh teroris yang bermarkas di Pakistan. Dikhawatirkan serangan itu berakhir perang antara dua negara yang memiliki senjata nuklir.

Seperti dilansir dari The Independent pada Jumat (1/3), terdapat kekhawatiran Pemerintah India memaksakan keadaan darurat nasional dengan mempertimbangkan agresi eksternal yang mengancam perdamaian, keamanan, stabilitas dan pemerintahan negara.

Seorang kolumnis di The Independent, Sarosh Bana memaparkan, konflik India-pakistan tersebut mendorong Presiden AS Donald Trump untuk mengatakan kepada media, Saat ini antara Pakistan dan India, terdapat situasi yang sangat, sangat buruk. Situasi yang sangat berbahaya. Kami ingin melihat mereka berhenti, ujarnya.

i¿¼Serangan udara India terhadap kamp-kamp teror yang berbasis di Pakistan menjadi pembalasan atas serangan bunuh diri 14 Februari terhadap pasukan India oleh teroris yang bermarkas di Pakistan (Reuters)

Menteri Luar Negeri India Sushma Swaraj mengunjungi Tiongkok untuk mengambil bagian dalam pertemuan trilateral India-Tiongkok-Rusia, untuk mengantisipasi tanggapan dari kekuatan-kekuatan ini jika permusuhan India-Pakistan meningkat. Kelompok ini mendesak India untuk melakukan perang melawan terorisme melalui kerja sama internasional.

India dan Pakistan telah berperang empat kali, pada tahun 1947, 1965, 1971 dan 1999. Tetapi perang kali ini akan menjadi bencana bersama. Seperlima populasi India dan sepertiga dari penduduk Pakistan hidup dalam kemiskinan ekstrem, didefinisikan sebagai mereka yang hidup dengan kurang dari USD 1,90 sehari.

Selain mengalami kemiskinan, ditakutkan perang India-Pakistan akan menarik kekuatan global lain ke dalam pusaran konflik yang makin memperdalam perselisihan.

Pasukan Pakistan telah melanggar gencatan senjata dengan menembakkan sektor Akhnoor, Nowshera dan Poonch di sepanjang garis kontrol. Di pihak lain, pergerakan tentra India meningkat.

Sementara rezim Perdana Menteri India Narendra Modi dilumpuhkan oleh tekanan pemilihan umum. Perdana Menteri Pakistan Imran Khan juga merasa berkewajiban untuk mematuhi janjinya melakukan pembalasan terhadap India.

Namun ada masalah ekonomi yang lebih luas yang ikut berperan. Meskipun Khan menjanjikan Pakistan baru, namun negaranya sesungguhnya sudah mendekati bangkrut. Cadangan devisanya sangat tidak memadai untuk mendanai impor setelah beberapa bulan. Apalagi untuk membiayai perang.

Pertikaian antara India dan Pakistan penuh dengan konsekuensi yang mengerikan. Perang secara fisik hanya akan membahayakan warga sipil yang tinggal di sepanjang perbatasan dan membahayakan kehidupan semua orang India dan Pakistan dengan menghancurkan ekonomi kedua negara.

Editor : Dyah Ratna Meta Novia

Reporter : Dinda Lisna


Sumber: JawaPos.com

Berita Terkait



add images