iklan Ilustrasi.
Ilustrasi.

JAMBIUPDATE.CO - Kabar mencengangkan datang dari Kabupaten Bogor. Informasinya, sekitar 415 ribu atau 7,14 persen warga yang ada di Bumi Tegar Beriman masuk kategori miskin. Hal itu terungkap dari data yang dimiliki Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bogor.

Iya, jumlahnya mencapai 415.020 orang di 2018. Tetapi jumlahnya menurun dari 2017 yang mencapai 487.300 orang. Rata-rata penghasilan mereka per bulan mencapai Rp 359.787 atau per harinya Rp 11 ribu, terang Kasi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik pada BPS Kabupaten Bogor, Ujang Jaelani. Untuk diketahui, jumlah penduduk Kabupaten Bogor mencapai 5,6 juta jiwa.

Karena itu, Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor Egi Gunadhi Wibhawa meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor bertindak cepat menangani angka kemiskinan di Kabupaten Bogor.

Sebab, jumlah itu cukup besar dan masih bertahan di angka 400 ribu jiwa. Intinya konsistensi dalam yang ada di sejumlah dinas terkait. Tidak ada yang tak menjalankan program atasi kemiskinan kok, ujarnya.

Menjawab hal itu, Pemkab Bogor pun meluncurkan program Memori Kemiskinan Kabupaten Bogor. Program itu diklaim sebagai salah satu bukti keseriusan pemkab dalam mengurangi angka kemiskinan di Bumi Tegar Beriman. Bahkan, dipercaya mampu menurunkan angka kemiskinan menjadi 6,83 persen pada 2023 mendatang.

Program ini juga upaya kami memberikan motivasi kepada masyarakat agar tidak selamanya bergantung pada program pemkab, terang Bupati Bogor Ade Yasin.

Orang nomor satu di Kabupaten Bogor itu juga mengaku akan mempermudah masyarakat dengan mendirikan Gedung Pancakarsa.

Nantinya gedung tersebut akan diisi sejumlah dinas yang langsung bersentuhan dengan masyarakat. Tak hanya itu, gedung tersebut juga akan dikonsep sedemikian rupa menyerupai gedung pelayanan satu atap bagi masyarakat. Sehingga nantinya akan mempermudah warga dalam mengurus sejumlah administrasi.

Kita akan permudah warga miskin untuk mengurus segala administrasi. Kita akan pangkas hal yang berbau administrasi dengan mendirikan Gedung Pancakarsa. Gedung itu adalah gedung pelayanan satu atap untuk warga miskin. Di situ nanti ada pelayanan dari Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Pencatatan Sipil serta dinas lainnya yang berhubungan dengan pelayanan warga, bebernya.

Rencananya, sambung bupati yang akrab disapa AY ini, gedung tersebut akan dibangun tepat di dekat Dinas Sosial Kabupaten Bogor. Pembangunan gedung tersebut sudah dilakukan sejak 2018 silam dengan anggaran Rp3,8 miliar. Detail Engineering Design (DED) sudah ada. Itu kan ada gedung yang tidak terpakai dengan Dinsos, nanti akan kita robohkan dan kami bangun Gedung Pancakarsanya, ujarnya.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bogor Yanti Gunaryanti mengungkapkan, Gedung Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu Pancakarsa sendiri adalah tekad bupati dan wakil bupati yang baru dalam langkah membangun Kabupaten Bogor yang sehat, cerdas dan maju.

Kita harus menyelesaikan masalah sosial dan salah satu programnya bernama Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu. Pelayanannya pun terbagi men¬jadi dua, software dan hardware, bebernya. Yanti menjelaskan, pelayanan software adalah sistem pelaya-nan yang diberikan kepada masyarakat untuk perlindun-gan sosial dan penanggulangan kemiskinan.

Di mana masyarakat miskin bisa mengadukan keluhannya lewat Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu. Yang nantinya keluhan tersebut akan dikaitkan dan direspons dengan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Misalkan ada warga mengadu, saya ini miskin dan tidak mampu berobat, bagaimana caranya. Dari aduan tersebut nantinya akan kita proses dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, seperti memberikan kartu sehat agar bisa berobat secara gratis ke rumah sakit, ucapnya.

Untuk pelayanan hardware, sambung Yanti, seperti yang dijelaskan bupati Bogor, dengan membangun gedung pelayanan satu atap yakni Gedung Pancakarsa. Bahkan pihaknya berencana membangun gedung ter-sebut dengan konsep laksana perhotelan yang dilengkapi sejumlah fasilitas penunjang lainnya.

Dengan fasilitas ruang tunggu, tempat istirahat dan beragam fasilitas lainnya. Gedung tersebut rencananya akan di bangun dua lantai. Lantai pertama untuk perkantoran dan lantai dua ruang pengaduan dan keluhan masyarakat, tutupnya. (cr1/ogi/c/rez/run)


Sumber: www.indopos.co.id

Berita Terkait



add images