iklan Baby lobster hasil tegahan ketika diamankan di Lanal Batam. (Boni Bani/JawaPos.com)
Baby lobster hasil tegahan ketika diamankan di Lanal Batam. (Boni Bani/JawaPos.com)

JAMBIUPDATE.CO, Pihak pengelola mengakui jika di Bandara Hang Nadim, Batam rawan terjadi penyelundupan baby lobster. Disinyalir, bandara tersebut merupakan jalur akhir penyelundupan.

Pada 2018 lalu, ada tiga kali kasus penyelundupan baby lobster yang berhasil digagalkan di bandara dengan landasan terpanjang di Asia Tenggara ini.

Ketika itu, petugas berhasil mengamankan baby lobster yang berada di gudang kargo bandara. Baby lobster itu disimpan di dalam koper salah satu penumpang di terminal kedatangan.

Salah satunya kita amankan di terminal kedatangan. Langsung berhasil kita cegah, kata Direktur Badan Usaha Bandar Udara Hang Nadim Batam, Suwarso, Kamis (14/3).

Terkait dengan kerawanan ini, ia mengaku pihak bandara telah menjalin komunikasi dengan Stasiun Karantina Ikan Pengendali Mutu (SKIPM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Komunikasi tersebut, meliputi dukungan bandara dalam proses pemeriksaan ketika ada laporan yang mengindikasikan adanya penyelundupan baby lobster.

Apabila ada laporan akan rencana penegahan, pihak bandara akan memfasilitasi. Mulai dari penurunan bagasi yang langsung akan dikawal, pembongkaran dan pemeruksaan barang dari badan pesawat, hingga menyiapkan jalur khusus agar tegahan tersebut bisa diselamatkan.

Kalau ada informasi dan laporan ke kita. Kita akan langsung fasilitasi proses pemeriksaanya, kata Suwarso lagi.

Untuk 2019 ini, Suwarso mengaku belum ada tegahan baby lobster. Meskipun demikian, pihaknya tetap meningkatkan kewaspadaan karena memang peran penegahan di Batam sendiri akan sangat menentukan terputusnya alur penyelundupan baby lobster yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi ini.

Editor : Budi Warsito

Reporter : Bobi Bani


Sumber: JawaPos.com

Berita Terkait



add images