iklan Ilustrasi. Foto : Net
Ilustrasi. Foto : Net

JAMBIUPDATE.CO, KUALATUNGKAL - Akibat perubahan musim, nelayan di Tanjabbar selama kurang lebih lima bulan ini kerap merugi. Hasil tangkapan mengalami penurunan hingga mencapai 70 persen dari bulan-bulan biasanya.

Penasehat Himpunan Nelayan Indonesia Tanjabbar, Daeng Matajang, mengatakan penurunan tangkapan ini terjadi sejak November 2018 lalu. Dimana jika biasanya dalam 20 hari melaut, kapal nelayan bisa mendapatkan hasil mencapai 1,5 ton kini hanya bisa mencapai 500 kilogram saja.

Cukup drastis, sampai kira-kira 70 persen penurunan tangkapan. Jadi terkadang sering rugi, katanya.

Untuk wilayah tangkapan, menurut Daeng Matajang, nelayan di Tanjabbar memang masih melaut di perairan Jambi dan mengarah ke perairan Sumatera Selatan. Untuk melaut ke laut dalam belum bisa dilakukan karena ukuran kapal yang masih di bawah 30 GT.

Kendatipun sering minim tangkapan, namun menurut Daeng Matajang, nelayan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat tetap nekat melaut. Sebab hanya dari melaut mereka mendapatkan hasil. Untuk kebutuhan hidup tentunya sangat minim.

Asal ada yang memberikan hutang solar, nelayan pasti melaut. Soalnya itulah satu-satunya mata pencarian mereka, tukasnya. (sun)


Berita Terkait



add images