iklan Ustad Abdul Somad dan Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Musa Rajekshah di Babussalam, Minggu (24/3). Mereka bersilaturahmi dengan Tuan Guru Babussalam X Syekh H. Hasyim Alsyarwani. (Istimewa)
Ustad Abdul Somad dan Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Musa Rajekshah di Babussalam, Minggu (24/3). Mereka bersilaturahmi dengan Tuan Guru Babussalam X Syekh H. Hasyim Alsyarwani. (Istimewa)

JAMBIUPDATE.CO, Ratusan orang menyambut kedatangan Ustad Abdul Somad dan Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Musa Rajekshah di Babussalam, Minggu (24/3). Mereka bersilaturahmi dengan Tuan Guru Babussalam X Syekh H. Hasyim Alsyarwani.

Selain silaturahmi, kehadiran Wakil Edy Rahmayadi bersama Ustad Somad di rumah Syekh H. Hasyim Alsyarwani memang sebagai bentuk solidaritas, sekaligus menghibur hati sahabatnya yang hatinya sedang dilanda sedih.

Keduanya disambut dengan Salawat saat akan memasuki kediaman Tuan Guru Babussalam X Syekh H. Hasyim Alsyarwan. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan peluk dan dicium hangat Tuan Syekh. Lama telapak tangan mereka berpegangan erat. Bak anak yang lama tak ketemu bapaknya. Begitu pun juga Musa Rajekshah, ia diperlakukan layaknya anak kandung oleh Tuan Syekh.

Saya dan Ustad Abdul Somad datang ke Babussalam, ke tempat bersejarah ini untuk bersilaturahmi dengan Tuan Guru Babussalam, Syekh Hasyim Alsyarwani dan meminta doanya. Karena kita tahu, ulama kita Ustad Abdul Somad masih dalam keadaan berkabung, kata Musa Rajekshah (Ijeck) membuka percakapan saat bertemu Tuan Syekh, Minggu (24/3).

Ditambahkan Ijeck, sebagai umat Islam dan juga seorang sahabat, memang sudah sepatutnya menghibur teman yang sedang sedih. Apalagi Ustad Somad ini adalah ulama kita, maka beliau harus dimuliakan. Ini adalah salah satu upaya kita untuk meringankan duka beliau setelah kepergian ibunda tercinta, imbuhnya.

Tanpa perlu komunikasi, Tuan Syekh paham betul kegundahan Ustad Somad pasca ditinggal ibunda tercinta. Ustad Somad, saya turut berduka cita sedalam-dalamnya.

Seperti yang kita tahu, Ibunda Ustad Somad baru saja berpulang. Untuk itu, mari kita doakan almarhumah agar diterima di sisi Nya, diterima iman keislaman beliau, Al Fatihah, ajak Tuan Syekh dan diikuti jamaah.

Bagi Ustad Abdul Somad, Babussalam ini bukan tempat terasing. Ada hubungan historis yang sudah terbangun jauh sebelum Ustad Somad menjadi pendakwah kondang. Setidaknya, setahun sekali ia bersama keluarga pasti berkunjung dan berziarah ke Babussalam.

Saya dan keluarga dulu setiap tahunnya paling tidak sekali berkunjung ke sini. Jadi saya cukup kenal Babussalam. Sekarang saya memohon, agar Tuan Guru terus memasukkan saya dalam doa. Setelah salat, tahajud, besuluk, setiap saatlah ketika Tuan Guru berdoa, pinta Ustad yang akran disapa UAS itu.

Hati saya juga sudah mulai terhibur. Pak Ijeck sudah membawa saya ke sana kemari, bersilaturahmi ke Babussalam untuk bertemu tuan guru, ngasi makan rusa. Tapi, setelah saya pergi dari sini kayaknya saya akan sedih lagi, imbuh UAS disambut tawa orang-orang yang hadir.

Kesedihan itu katanya, datang saat dirinya mengingat di mana ibundanya berwudhu, salat, duduk. Karna itulah Tuan Guru, terus mendoakan saya biar saya ga sedih lagi, kata Abdul Somad

Usa bersilaturahmi,  Tuan Syekh mengajak untuk mencicipi hidangan yang tersedia. Deretan masakan khas melayu telah rapi tersusun. 
Bubur sumsum dingin khas Babussalam menjadi penutup makan siang.

Usai bersilaturahmi, UAS bergegas menuju ke Bandara Kualanamu untuk kembali ke Pekanbaru.

Editor : Budi Warsito


Sumber: JawaPos.com

Berita Terkait



add images