iklan Ilustrasi : Caleg/dok.
Ilustrasi : Caleg/dok.

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI - Tak hanya orang yang berkantong tebal mengikuti kontestasi pada Pemilihan Umum 2019 ini. Juga banyak Caleg kelas bawah dengan modal cekak. 

Ada pedagang sayur, loper koran, petani, juru parkir hingga Suku Anak Dalam (SAD). Mereka memiliki taktik sendiri untuk meraih suara. Caleg yang bermodal cekak tak mengandalkan baliho untuk sosialisasi. Mereka memiliki cara tersendiri untuk meraup suara agar terpilih menjadi wakit rakyat. 

Strategi mereka tak kalah jitu. Menyusup di akar rumput dengan cara berdialog, tatap muka, door to door hingga mengandalkan relasi yang dimiliki. 
Kegiatan seperti itu rutin dilakukan sejak kampanye dimulai 23 September 2018 lalu. Peluang mereka sama dengan Caleg berkantong tebal untuk mendapatkan jatah kursi Parlemen.

Akhiar, misalnya, Caleg Perindo untuk DPRD Kota Sungai Penuh. Pria 47 tahun dengan dua anak itu sehari-hari berjualan sayur yang dibelinya dari pasar Tanjung Bajure untuk dijual kembali di desanya, Hamparan Rawang. 

Begitu juga Aditia Warman, Dia lahir dari kalangan biasa. Pria kelahiran 1973 ini bekerja sebagai pengantar koran sudah digelutinya selama 12 tahun. Aditia tinggal bersama istri dan ketiga anaknya di Kelurahan Sridadi RT 11, RW 03, Kabupaten Batanghari. 

Dengan penghasilan yang tidak banyak, dirinya memberanikan diri untuk maju menjadi wakil rakyat dari Dapil I untuk PPP. 

Hampir sama dengan Firdaus, warga Dusun Empelu, Kecamatan Tanah Sepenggal Kabpaten Bungo. Firdaus berprofesi sebagai juru parkir juga mencalonkan diri pada Pemilu tahun ini untuk Dapil III dari Partai Demokrat. 

Meski dengan keterbatasan dalam finasial, pria yang biasa mangkal di depan Mini Market Mentari Pasar Bawah ini sangat optimis bisa terpilih sebagai wakil rakyat. 

"Saya maju berdasarkan keinginan masyarakat. Karena itu Saya sangat optimis nantinya bisa terpilih," ucap Firdaus. 

Agus Puji Raharjo juga memutuskan maju untuk bertarung sebagai Caleg Perindo Dapil I untuk DPRD Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim). Pria yang akrab dipanggil Agus ini kesehariannya hanya seorang tukang bengkel motor yang mengambil upah bongkar mesin. 

Walaupun tidak memiliki kemampuan ekonomi, keyakinan atas dukungan dari keluarga dan teman-teman membuatnya optimis. "Saya hanya bisa berusaha dan berdoa, agar apa yang telah dipercayakan keluarga dan kawan-kawan bisa tercapai sepenuhnya," katanya. 

Warga SAD pun ada yang mencalonkan diri sebagai caleg. Dia adalah Irman Jalil, yang atau akrab disapa Man. Dia maju dari Partai Garuda untuk Dapil II Merangin. (aiz/wan/ptm/rza/cr2/wwn)


Berita Terkait



add images