iklan 34 muslim di Desa Ogossagou Mali tewas dibantai.
34 muslim di Desa Ogossagou Mali tewas dibantai.

JAMBIUPDATE.CO, MALI Belum kering air mata untuk korban pembantaian di dua masjid di Selandia Baru yang menewaskan 49 orang, umat Islam kembali berduka.

Sebanyak 134 penduduk muslim tewas dibantai di rumah mereka di desa Ogossagou dan Welingara, Mali pada hari Sabtu dinihari (23/3) waktu setempat.

Menurut PBB, wanita hamil dan anak-anak ikut dibunuh. Beberapa korban dibakar hidup-hidup di dalam rumah mereka.

Pelaku pembantauan diduga milisi etnik Dogon. Kelompok ini menyerang desa etnis Peuhl yang marpritas berpenduduk muslim sesaat sebelum fajar pada hari Sabtu, pekan lalu.

Laman ABC melaporkan pada Senin (25/3) bahwa sekelompok pria bersenjata menyamar sebagai pemburu tradisional menyerang para penggembala Fulani.

Warga ditembaki secara membabi buta, kemudian rumah mereka dibakar. Sebagian korban tewas terpanggang akibat terjebak di dalam rumah.

Video pembantaian menunjukkan korban bergelimpangan di tanah, rumah ludes, rata tanah.

Aktivis antikekerasan Peuhl Tabital Pulaaku mengatakan, sebagian korban adalah wanita hamil, anak-anak kecil dan lansia (lanjut usia).

Video grafis yang diperoleh The Associated Press menunjukkan banyak korban terbakar di dalam rumah mereka. Tubuh anak kecil terlihat ditutupi dengan selembar kain, dan ada pula kartu ID ditunjukkan warga setempat berlumuran darah.

Presiden Dewan Keamanan PBB Francois Delattre yang sedang berkunjung ke ibukota Kota Mali, Bamako pada Sabtu malam mengecam pembunuhan tersebut.

Presiden Mali, Ibrahim Boubacar Keita telah memecat dan mengganti dua jenderal dan membubarkan ormas anti-jihad, sehari setelah kejadian, Minggu (24/3).

Kepala staf angkatan darat, Jenderal MBemba Moussa Keita, dipecat dan digantikan oleh Jenderal Abdoulaye Coulibaly. Sementara kepala pasukan darat, Jenderal Abdrahamane Baby, digantikan oleh Brigadir Jenderal Keba Sangare.

Perdana Menteri Mali, Soumeylou Boubeye Maiga, mengatakan dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan kabinet darurat bahwa Presiden Keita juga telah memerintahkan pembubaran kelompok vigilante anti-jihad yang bernama Dan Na Amassagou.

Beberapa pejuang etnis Dogon dari kelompok vigilante anti-jihad diduga berada di balik serangan yang menewaskan 134 muslim Mali.

(one/pojoksatu)


Sumber: www.pojoksatu.id

Berita Terkait



add images