iklan Ilustrasi ASN/dok.
Ilustrasi ASN/dok.

JAMBIUPDATE.CO, MUARA SABAK  Sebanyak 116 Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemkab Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), pada tahun 2019 ini akan memasuki masa pensiun. Hal itu tidak sebanding dengan adanya tambahan CPNS yang berjumlah 96 orang.

Dari jumlah ASN yang pensiun, ada sebanyak 81 orang diantaranya merupakan guru. Sementara dari 96 CPNS yang baru saja mengantongi SK, hanya sebanyak 50 orang saja untuk formasi guru.

Kondisi ini tentu membuat Kabupaten Tanjabtim, masih kekurangan ASN sekitar 400 orang lagi yang didominasi kekurangan tenaga pendidikan dan kesehatan.

"Masih kurang sekitar 400 orang lagi, meskipun kita baru saja menerima 96 CPNS. Tapi itu tidak sebanding dengan jumlah ASN yang pensiun setiap tahunnya, kata Kepala Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDMD) Tanjabtim, Hadi Firdaus melalui Kabid Mutasi dan Promosi, Angga.

Kekurangan ratusan ASN tersebut, tentunya akan terus bertambah, mengingat setiap tahunnya terdapat puluhan ASN yang memasuki masa pensiun setiap tahunnya. Diperkirakan jumlah rata-rata ASN yang pensiun, diperkirakan sebanyak 40 orang setiap tahunnya.

Penerimaan CPNS atau P3K merupakan solusi yang tengah diusulkan Pemkab Tanjabtim ke Pemerintah Pusat. Jika usulan ini diterima, Pemkab akan segera kembali melakukan penerimaan pada tahun depan.

"Tahun ini kan kita batal melakukan penerimaan P3K, jadi kita coba usulkan di tahun depan, terangnya.

Khusus untuk ASN di bidang tenaga pendidikan sendiri, yang mendominasi kekurangan ASN di Kabupaten Tanjabtim. Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjabtim saat ini tengah melakukan inventarisir jumlah guru di tiap sekolah.

Inventarisir data guru ini bertujuan untuk melakukan pemerataan guru di tiap sekolah. Bahkan Dinas Pendidikan juga berencana melakukan merger beberapa sekolah yang dinilai berdekatan dengan sekolah lain.

"Kita juga tengah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan terkait pemerataan guru ini. Mudah-mudahan ini dapat mengatasi kekurangan guru yang memang mendominasi kekurangan ASN di Tanjabtim, sebutnya.

Hal senada juga dikatakan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjabtim, Junaedi Rahmat. Bahkan eksekusi pemerataan guru dan merger sekolah tersebut direncanakan akan dimulai pada tahun ini juga.

"Akan kita lakukan bertahap dan dimulai pada tahun ini, tukasnya. (cr2)


Berita Terkait



add images