iklan Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Maruf Amin.
Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Maruf Amin.

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA - Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Maruf Amin lebih banyak berbicara gagasan ketimbang rivalnya, pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Hal itulah yang mendasari banyaknya lembaga survei dan sejumlah media asing yang mengunggulkan pasangan 01.

Demikian disampaikan peneliti The Habibie Insititute, Bawono Kumoro. Sangat wajar apabila hasil survei menunjukkan Jokowi selaku petahana masih unggul cukup jauh dari Prabowo Subianto, kata Bawono di Jakarta hari ini.

Ini senada dengan laporan The Economist Intelligence Unit yang memprediksi Jokowi bakal menang di Pilpres 2019. Ada tiga faktor The Economist menjagokan Jokowi. Pertama, Jokowi didukung oleh banyak partai politik dan legislator yang ada di baliknya.

Kedua, yang mendukung kemenangan Jokowi adalah bukti keberhasilannya dalam menjaga kondisi ekonomi makro serta peningkatan pada bidang kesehatan dan edukasi. Jokowi juga dinilai berhasil mengubah secara gradual kondisi infrastruktur nasional.

Bawono menjelaskan, Jokowi selama lima tahun terakhir sudah melakukan banyak gebrakan luar biasa yang manfaatnya bisa dirasakan tak hanya oleh masyarakat di Pulau Jawa.

Pembangunan infrastruktur yang dilakukan massif dan pesat dapat dirasakan oleh publik secara luas, bahkan oleh warga yang tinggal di luar pulau Jawa, tegasnya.

Karena itu, menurut Bawono, wajar jika dukungan kepada Jokowi terus mengalir mulai dari kalangan professional, almunus kampus-kampus ternama, ormas, hingga komunitas warga negara Indonesia di luar negeri.

Dalam hal basis dukungan, kata dia, Jokowi-Maruf juga didukung kelompok-kelompok yang lebih plural atau majemuk. Berbeda dengan kubu penantang yang semakin terkesan ekslusif.

Pasangan Prabowo-Sandi seperti hendak menegaskan diri sebagai pemimpin bagi satu kelompok saja, tegasnya lagi.

Padahal, menurut Bawono, kesan eksklusivitas dukungan yang sangat terlihat di kubu 02 bisa menjadi boomerang di tengah tuduhan politik identitas yang sering disematkan kepada Prabowo-Sandi.

Lantas bagaimana dengan survei Puskaptis yang justru memenangkan pasangan Prabowo-Sandi 47 persen dan Jokowi-Maruf 45 persen?

Menurut Bawono, masyarakat sendiri bakal menilai dengan melihat kredibilitas rekam jejak dari lembaga yang melakukan jajak pendapat itu

Kredibelitas lembaga survei ini sudah diketahui public, bahwa tahun 2014 lalu pernah terbukti melakukan quick count dengan hasil berkebalikan dari hasil real count KPU," tukasnya.

"Jadi penting juga mengetahui kredibilitas lembaga survei karena survei ini adalah persoalan ilmiah dan akademis sehingga kredibilitas sumber harus tidak boleh ada keraguan, tutup Buwono. (ist) 


Berita Terkait



add images