iklan Ilustrasi.
Ilustrasi.

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA- Pemerintah lewat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) merilis 12 paket proyek preservasi jalan menggunakan aspal karet. Pekerjaan ini disebar di sembilan provinsi dengan total panjang jalan beraspal karet 65,8 Km, salah satunya karet dari Jambi.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, penggunaan aspal karet selain membuat kualitas jalan lebih bagus dibandingkan aspal biasa, juga upaya menyerap hasil karet petani lokal di tengah penurunan harga karet dunia.

"Target pembelian bahan olahan karet (Bokar) dari petani tahun ini sebanyak 2.504 ton atau setara 1.252 ton SIR 20 atau bahan aspal karet. Dari olahan aspal dan karet akan menghasilkan 17.889 ton aspal karet. Ini yang akan kita buat untuk jalan," jelasnya.

Basuki mengatakan, pembelian bokar di Provinsi Jambi direncanakan 835 ton dari 11.000 petani dengan harga Rp8.500 per kg. Hingga 26 Maret 2019 telah terealisasi 20 ton dari 139 petani seharga Rp9.000. Sementara di Provinsi Sumatera Selatan, direncanakan sebanyak 1.096 ton dari 13.300 petani dengan harga Rp8.500 per kg terealisasi 311 ton dari 2.912 seharga Rp7.700 Rp11.100 per kg.

"Lalu Provinsi Lampung ditargetkan sebanyak 586 ton dari 7.700 petani dengan harga Rp8.500 per kg baru terealisasi sebanyak 45 ton dari 302 petani seharga Rp9.000 Rp10 ribu," jelasnya.

Semakin luasnya pemanfaatan aspal karet diharapkan akan menaikkan nilai jual karet petani dari semula Rp6.500 di tahun 2018, kini harganya sudah ada yang mencapai Rp10 ribu. Pengadaan Bokar dilakukan secara bertahap untuk menghindari penyimpanan dalam waktu lama yang dapat menyebabkan karet tersebut rusak rusak.Sebagian olahan bokar karet akan disumbangkan ke provinsi dan kabupaten. (fin/tgr)


Sumber: www.fin.co.id

Berita Terkait



add images