iklan Tim dokter menjelaskan kondisi Alan Garcia yang kritis dan akhirnya tewas di rumah sakit. Foto: AFP
Tim dokter menjelaskan kondisi Alan Garcia yang kritis dan akhirnya tewas di rumah sakit. Foto: AFP

JAMBIUPDATE.CO - Mantan Presiden Peru Alan Garc­a meninggal dunia setelah menembak dirinya sendiri ketika polisi tiba di rumahnya untuk menangkapnya karena tuduhan menerima suap.

Dilansir dari BBC pada Kamis (18/4), Garc­a sempat dilarikan ke rumah sakit di Ibu Kota Lima, meski nyawanya tak terselamatkan. Kematiannya telah dikonfirmasi oleh Presiden Peru Martin Vizcarra.

Garc­a dituduh menerima suap dari perusahaan konstruksi Brasil Odebrecht, tuduhan yang selalu dibantahnya. Garc­a menjabat sebagai presiden dari 1985 hingga 1990 dan menjabat lagi dari 2006 hingga 2011. Para petugas pun telah dikirim untuk menangkapnya di rumahnya di lingkungan Miraflores yang elit karena tuduhan suap tersebut.

Menteri Dalam Negeri Carlos Mor¡n mengatakan, ketika polisi tiba, Garc­a meminta waktu untuk menelepon dan pergi ke sebuah ruangan dan menutup pintu. Beberapa menit kemudian sebuah tembakan terdengar. Polisi mendobrak pintu dan menyaksikan Garcia duduk di kursi dengan luka tembak di kepalanya.

Sekretaris Garcia, Ricardo Pinedo mengatakan, mantan presiden itu memiliki empat atau lima senjata di rumahnya. Itu merupakan hadiah yang ia terima dari militer. Ia menggunakan salah satunya untuk bunuh diri.

Penyelidik mengatakan, Garcia menerima suap dari Odebrecht selama masa jabatan keduanya, terkait dengan proyek pembangunan jalur metro di ibu kota. Odebrecht mengakui membayar hampir USD 30 juta dalam bentuk suap di Peru sejak 2004.

Namun Garc­a menyatakan, ia adalah korban penganiayaan politik. Ia menulis dalam sebuah cuitan di Twitter pada hari Selasa, tidak ada petunjuk atau bukti terhadapnya. Pada November tahun lalu ia gagal mengajukan permohonan suaka politik di Uruguay.

(JPC)


Sumber: www.fajar.co.id

Berita Terkait



add images