iklan Kotak dan surat suara yang dibakar di Sungai Penuh
Kotak dan surat suara yang dibakar di Sungai Penuh

JAMBIUPDATE.CO, SUNGAI PENUH-Pemungutan Suara Ulang (PSU) berpeluang digelar di TPS Desa Koto Padang, Kecamatan Tanah Kampung, Kota Sungai Penuh.

Namun demikian, ada beberapa caleg yang merasa dirugikan jika PSU digelar di daera tersebut.

Seperti caleg Demokrat Lendra Wijaya dan Caleg PDI-Perjuangan Damrat, yang saat ini mendapatkan suara terbanyak. Dimana, Kedua caleg tersebut, hanya selisih suara sedikit dengan Khairul Saleh caleg PDIP asal Koto Padang.

Pasalnya, jika ternyata nantinya PSU benar-benar terjadi, Desa Koto Padang yang memiliki mata pilih 1.000 lebih, dan akan bersatu memilih 1 Caleg. Maka, caleg dapil 3 yang meraup suara terbanyak, akan terancam tergeser.

Lendra Wijaya, ketika dimintai keterangan terkait kejadian pembakaran 13 kotak suara dan surat suara di Koto Padang, mengatakan sangat menyayangkan kejadian ini. Namun dirinya menegaskan bahwa dirinya menolak dilaksanakannya PSU di TPS tersebut.

Karena berdasarkan tim yang ada dilapangan, untuk sementara secara keseluruhan dirinya memperoleh 1.200 lebih suara.

Kita harus teliti dalam melihat aturan yang menyebabkan terjadinya PSU, sedangkan kejadian di Koto Padang ini murni bukan bencana alam, sepertinya memang sudah direncanakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, ungkap Lendra.

Lebih lanjut Wakil Ketua DPC Demokrat Kota Sungai Penuh ini menyampaikan, kalau seandainya sampai terjadi PSU, maka dirinya mengkhawatirkan akan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, karena disebabkan oleh wilayah yang semakin mengecil dan calon cukup banyak yang otomatis semua terfokus ke sana.

Informasi yang kami terima, pihak KPPS berhasil menyelamatkan Dokumen kertas suara yang dibutuhkan KPU, dan kita harapkan KPU bisa menerima dokumen dan hasil pemungutan suara TPS tersebut, jelas Lendra.

Hal senada juga disampaikan Caleg PDI-Perjuangan, Damrat mengatakan, berdasarkan hasil penghitungan sementara suara di dapil 3 dirinya termasuk yang mendapatkan suara terbanyak yaitu 844 suara.

Saya lihat, situasi seperti ini sengaja diciptakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, dan diduga ada provokator dalam kejadian ini, ujar Damrat.

Caleg Nomor urut 4 PDI-Perjuangan Damrat menambahkan, permasalahnya jika dilaksanakan PSU maka jumlah perolehan suaranya bisa berubah dan akan menguntungkan caleg lain.

Berdasarkan informasi yang saya peroleh, saat kejadian tersebut proses penghitungan sudah selesai dilaksanakan, jadi kalau terjadi penghitungan suara ulang tentu suara saya akan berubah. Kita minta aparat mempelajari peristiwa ini dan segera mengusut tuntas kasus ini, tutup Damrat. (adi)


Berita Terkait



add images