iklan Pengamat politik Jambi Bahren Nurdin
Pengamat politik Jambi Bahren Nurdin

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI-Perolehan suara PDI Perjuangan di Provinsi Jambi menanjak pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Buktinya, partai berlambang banteng moncong putih itu berhasil memenangkan pertarungan di beberapa daerah di sepucuk Jambi Sembilan Lurah.

PDI Perjuangan yang di nahkodai Edi Purwanto berpeluang menempatkan dua kadernya di sejumlah daerah untuk duduk sebagai anggota DPRD Provinsi Jambi. Diantaranya dari daerah pemilihan (Dapil) Merangin-Sarolangun, Muaro Jambi-Batanghari dan Bungo-Tebo.

Bahkan PDI Perjuangan kini digadang-gadang bakal menempati mendapatkan kursi ketua DPRD Provinsi Jambi. Saat ini, PDI Perjuangan bersaing dengan Golkar dan Gerindra yang juga memperoleh suara signifikan.

Pengamat politik Jambi Bahren menyebutkan,  tingginya perolehan suara PDI Perjuangan merupakan phenomena efek ekor jas dari Pilpres 2019. Dimana PDI Perjuangan sebagai partai pengusung utama Jokowi-Amin mendaptkan pengaruh dari figur Calon Presiden (Capres).

"Ini adalah persoalan wajar, karena PDI Perjuangan merupakan partai pengusung utama dari Calon Presiden nomor urut 1," ujarnya.

Tidak hanya PDI Perjuangan, kata Bahren, Gerindra yang merupakan partai besutan Prabowo Subianto juga terkena imbas. Hampir disebagain besar daerah, partai berlambang burung garuda ini berhasil memperoleh suara menjanjikan.

Ada Gerindra juga. Figure Prabowo sangat kental dalam pemenangan partai sepanjang tahapan Pemilu kemarin, sebutnya.

Karena itu, lanjut Bahren, secara otomatis pemilih yang menggunakan hak pilihnya untuk Jokowi-Amin, memiliki kecenderungan untuk memilih PDI Perjuangan. Meski bukan Calag, tapi kemungkinan pemilih mencoblos partai cukup besar.

"Kalau masyarakat yang memilih Jokowi tentu banyak juga yang menentukan pilihannya ke partai pengusung seperti PDIP Perjuangan," katanya.

Selain pengaruh dari figur calon presiden, Caleg yang bertarung di setiap Dapil juga sangat mempengaruhi. Dari skema yang ada, PDI Pejuangan lebih lihai memilih tokoh yang dimunculkan untuk mendulang suara.

"Sebagaimana kita ketahui juga punya Caleg yang mumpuni seperti di kota Jambi ada Edi Purwanto. Merangin-Sarolangun ada khafid Moin dan beberapa daerah lain, tuturnya.

Selain caleg menonjolkan Caleg yang memiliki elektabilitas, strategi yang baik juga sangat menentukan. "Artinya memang mesin partai di setiap daerah bekerja maksimal, tu tergambar dari perolehan suara PDIP Perjuangan yang sangat merata," terangnya.

Pengamat Politik Fisipol Unja, Farisi mengatakan, tingginya perolehan suara PDI Perjuangan pada Pileg 2019 dipengaruhi dua factor.  "Sebenarnya ada dua faktor yang mempengaruhi hal itu, yaitu faktor internal dan eksternal," katanya.

faktor internal yang dimaksud yakni ketokohan Caleg yang dimajukan untuk ikut bertarung. "Ketokohan Caleg yang muncul ikut bertarung ini diyakini mewakili dari kalangan masyarakat," bebernya.

Sementara faktor eksternalnya, lanjut Farisi, PDI Perjuangan merupakan partai pengusung utama dari pasangan Capres-Cawapres  nomor urut 1, Jokowi-Maruf.  "Seyogyanya jika masyarakat yang memilih Jokowi Makruf tentu juga akan melirik partai PDI Perjuangan sebagai partai pengusung utama," jelasnya.

Dua factor ini, dinilainya menjadi pengaruh signifikan. Disamping itu mesin partai juga bergerak dan lebih solid. Untuk mesin partai, PDIP memang dominan. Sama halnya dengan PKS, ungkapnya. (aiz)


Berita Terkait



add images