iklan Keluarga korban saat berada di RS DKT. Foto : Gusnadi / Jambiupdate
Keluarga korban saat berada di RS DKT. Foto : Gusnadi / Jambiupdate

JAMBIUPDATE.CO, KERINCI - Usaha Bupati Kerinci, Adirozal, dalam peningkatan akreditasi Rumah Sakit Umum (RSU) MHA Thalib Kerinci sudah semaksimal mungkin. Bahkan saat ini, sudah masuk dalam tahap survei simulasi akreditasi.

Namun sayangnya, usaha tersebut tercoreng oleh oknum salah seorang pegawai RSU MHA Thalib Kerinci. Bagaimana tidak, pada Kamis (09/05) hari ini, oknum pegawai RSU MHA Thalib Kerinci diduga menolak pasien BPJS, dengan alasan masih dalam proses penilaian akreditasi.

Hal tersebut diakui langsung keluarga korban Iriyanto, yang merupakan Kepala TU SMA 4 Kerinci, saat membawa anaknya Mita Febrianti (16), Desa Tebing Tinggi, Kecamatan Siulak Mukai, Kerinci, ke RSU dikarenakan sakit perut yang sudah dalam kondisi lemah.

BACA JUGA : Diduga Tolak Pasien BPJS, Kabag TU RSU Serigar : Miss Komunikasi, Itu Tidak Benar

Diceritakan Iriyanto, bahwa kejadian tersebut bermula sekira pukul 10.00 wib, anak ke Empatnya itu tiba-tiba mendadak pulang sekolah sakit perut dengan kondisi sudah lemah. Melihat kondisi tersebut, Iriyanto tampa menunggu lama dan langsung membawa RSU.

Setiba di RSU, langsung diproses diruangan Instalasi Gawat Darurat. Ketika itu, salah seorang pegawai menanyakan langsung kepada keluarga korban bahwa melalui umum atau BPJS ?.

BACA JUGA : Diduga Tolak Pasien BPJS, Ini Penjelasan Pihak RS MHA Thalib Kerinci

"Saat itu, mereka mengatakan bahwa Askes tidak bisa berlaku saat ini, karna dalam proses Akreditasi, jadi kalau mau berobat diluar silakan," ungkap Ayah pasien menceritakan ucapan salah seorang petugas RSU di IGD.

Mendengar ucapan itu sambung Irianto, tampa berpikir panjang dikarenakan panik melihat kondisi anak yang sudah melemah. Mereka dengan sigap, langsung membawa pergi ke DKT. "Saat ini kondisi masih lemah, dirawat di RS DKT," ungkapnya.

Atas kejadian tersebut, pihaknya sangat menyesalkan tindakan dari oknum pegawai RSU MHA Thalib Kerinci. Dikarenakan disaat kondisi kritis, malah tidak diterima untuk dirawat.(adi)


Berita Terkait



add images