iklan Sutan Adil Hendra.
Sutan Adil Hendra.

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI - Penguatan mutu pendidikan tinggi vokasi di era revolusi industri 4 sangat penting. Saat ini pemerintah terus mendorong pendidikan vokasi agar bisa menyediakan tenaga profesional. 

Pernyataan ini disampaikan Pimpinan Komisi X DPR RI Sutan Adil Hendra (SAH) menanggapi kecenderungan masyarakat yang melihat pendidikan sebagai sarana mendapatkan gelar akademik dibandingkan keahlian atau keterampilan.

"Harus kita akui masyarakat masih berorientasi pada gelar, solusinya pendidikan vokasi orientasinya harus jelas dan ini sangat penting. Lulusan pendidikan vokasi harus mempunyai sertifikat kompetensi yang dikeluarkan lembaga sertifikat kompetensi," ujar Anggota Fraksi Partai Gerindra (18/5) kemarin di Jakarta. 

Menurutnya pendidikan vokasi selalu ketinggalan karena masyarakat hanya mencari gelar. Sementara pemerintah abai terhadap pendidikan vokasi di mana banyak aturan yang tidak mendukung. Selain itu industri tidak mau terlibat langsung dalam pendidikan tinggi vokasi.

Dalam kaitan ini SAH mengungkapkan, masalah pendidikan tinggi di Indonesia ada empat. Pertama, jumlah perguruan tingi terlalu banyak. Kedua, pendidikan vokasi bukan hal utama. Ketiga, banyak aturan yang tidak mendukung pendidikan vokasi. Empat, secara umum mutu pendidikan belum bagus.

"Sehingga ke depan saya minta pendidikan vokasi bisa bekerja sama dengan industri. Pendidikan vokasi dengan menerapkan magang 6 bulan. Di samping menghadirkan dosen dari industri. Mudah mudahan ini menjadi bagian dari pengembangan pendidikan perguruan tinggi," tandasnya. (wan)


Berita Terkait